HUBUNGAN PENGGUNAAN FITUR BLUE LIGHT FILTER SMARTPHONE TERHADAP DIGITAL EYE STRAIN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGGUNAAN FITUR BLUE LIGHT FILTER
SMARTPHONE TERHADAP DIGITAL EYE STRAIN PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MATARAM
Adam Trojan Alisyahbana, Isna Kusuma Nintyastuti, Ardiana Ekawanti
Latar Belakang: Penggunaan smartphone terus berkembang serta semakin
penting seiring dengan kemajuan teknologi, terutama bagi mahasiswa kedokteran,
mereka membutuhkan smartphone untuk pembelajaran karena sebagian besar
materi, seperti buku, jurnal, dan karya tulis ilmiah, kini tersedia dalam format
digital yang lebih mudah diakses daripada bentuk fisiknya. Namun, penggunaan
smartphone tidak hanya membawa manfaat positif, tapi juga memiliki sisi negatif,
salah satunya adalah pengaruh blue light yang dihasilkan oleh layar smartphone.
Eksplorasi keterkaitan antara penggunaan fitur blue light filter dengan kejadian
digital eye strain perlu dilakukan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan penggunaan fitur blue light filter
smartphone terhadap digital eye strain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram.
Metode: Desain penelitian cross-sectional study. Populasi penelitian adalah
mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dengan
sampel sebanyak 60 responden. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk
uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk menguji perbedaan
antara kelompok yang menggunakan blue light filter dengan yang tidak
menggunakan blue light filter maka digunakan uji Mann Whitney. Perbedaan
dikatakan signifikan antar kelompok perlakuan jika nilai p < 0,05.
Hasil: Nilai rata-rata keparahan gejala digital eye strain kelompok responden yang
menggunakan fitur blue light filter sebesar 9,5 dan kelompok responden yang tidak
menggunakan fitur blue light filter sebesar 12. Tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara kedua kelompok berkaitan dengan keparahan gejala digital eye
strain (p=0,358). Nilai rata-rata resiko digital eye strain kelompok responden yang
menggunakan fitur blue light filter sebesar 11,53 dan kelompok responden yang
tidak menggunakan fitur blue light filter sebesar 11,66. Tidak terdapat perbedaan
yang bermakna antara kedua kelompok berkaitan dengan faktor resiko digital eye
strain (p=0,580).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan fitur blue light filter
smartphone terhadap keparahan gejala digital eye strain pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram.
Kata Kunci: blue light filter, digital eye strain, smartphone
Tidak tersedia versi lain