PERAN BAHAN ALAM KOMBINASI PEGAGAN, KAYU MANIS, DAN SPIRULINA DALAM MENINGKATKAN NEUROPROTEKTIF PADA TIKUS DENGAN CEDERA OTAK TRAUMATIK FASE AKUT
ABSTRAK
Latar belakang: Cedera otak traumatik atau Traumatic Brain Injury (TBI)
merupakan cedera didapat akibat trauma intrakranial dan berakibat pada fungsi
normal otak. Tingkat keparahan cedera terhadap kondisi klinis pasien serta proses
neuroprotektif berkorelasi positif dengan terapi efektif minimal dan penurunan
angka mortalitasnya. Bahan alam kombinasi pegagan, kayu manis, dan spirulina
berpotensi menjadi modalitas terapi relevan dan efisien. Komponen bioaktif
pegagan melewati sawar darah dan memberikan efek neuroprotektif. Adapun
kandungan bioaktif kayu manis bersifat neuroprotektif melalui dopaminergik.
Spirulina berkontribusi mengurangi stres oksidatif di hipokampus dan melindungi
efek neurobehavioral yang merusak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
ada atau tidaknya korelasi antara pemberian bahan alam kombinasi terhadap
neuroprotektif pada sel otak tikus dengan cedera otak traumatik fase akut
menggunakan imunohistokimia NeuN.
Metode: Penelitian termasuk studi eksperimental dengan memberikan perlakuan
penjatuhan beban 40 gram pada jaringan otak tikus. Pengambilan sampel
menggunakan teknik random sampling yaitu dengan membagi acak sampel tikus
Sprague-Dawley ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok pemberian bahan alam
kombinasi atau kelompok perlakuan dan kelompok tanpa pemberian bahan alam
kombinasi atau placebo kemudian diamati efek neuroprotektif pada cedera otak
traumatik fase akut.
Hasil: Penelitian telah dilakukan pada 13 ekor tikus jenis Sprague-Dawley. Hasil
analisis korelasi spearman menunjukkan dijumpai korelasi bermakna dengan nilai
p=0,02, dengan nilai probabilitas (p) < 0,05 dikatakan terdapat perbedaan yang
berarti. Hubungan tersebut secara statistik menunjukkan korelasi kuat dengan hasil
koefisien korelasi sebesar 0,749. Gambaran pulasan imunohistokimia NeuN pada
sel otak tikus pasca cedera otak traumatik fase akut kelompok perlakuan
menunjukkan memiliki tingkat neuroprotektif yang lebih tinggi daripada kelompok
placebo.
Simpulan: Terdapat perbedaan gambaran imunohistokimia pada sel otak tikus
pasca cedera otak traumatik fase akut pada kelompok perlakuan dan kelompok
placebo dengan persentase neuron sampel kelompok perlakuan lebih tinggi
daripada persentase neuron kelompok placebo.
Kata kunci: cedera otak traumatik, pegagan, kayu manis, spirulina, NeuN.
Tidak tersedia versi lain