PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG
ABSTRAK
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN
DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS
TANJUNG KARANG
M. Fardi Anugrah, Ida Ayu Eka Widiastuti, Yanna Indrayana
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular tidak menular
yang menjadi penyebab kematian nomor satu secara global. Menurut WHO pada
tahun 2016 prevalensi hipertensi global diperkirakan mencapai 1,13 miliar
penduduk dunia dan terjadi 7,6 juta kematian akibat hipertensi. Pada usia lanjut
terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas saraf simpatik sehingga tekanan
darah akan meningkat. Aktivitas fisik ringan seperti senam lansia dapat merangsang
kerja saraf parasimpatis yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga
aliran darah lancar dan terjadi penurunan tekanan darah
Tujuan: Mengetahui pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah
lansia penderita hipertensi dan mengidentifikasi perbedaan perubahan tekanan
darah pada lansia penderita hipertensi yang melaksanakan senam lansia dengan
lansia penderita hipertensi yang tidak melaksanakan senam lansia di Puskesmas
Tanjung Karang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain
penelitian two group pre test post test design. Populasi penelitian adalah lansia
penderita hipertensi yang mengikuti senam dan tidak mengikuti senam di
Puskesmas Tanjung Karang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling dengan jumlah sampel 32 orang mengikuti senam dan 32 orang tidak
mengikuti senam. Karakteristik subjek dianalisis dengan uji deskriptif sedangkan
pembuktian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan yang signifikan dengan
nilai p=0,017 (sistolik) dan p=0,008 (diastolik) pada kelompok yang melaksanakan
senam lansia selama sebulan dengan frekuensi 1 kali seminggu. Pada kelompok
lansia yang tidak melaksanakan senam tidak menunjukan hubungan yang bermakna
dengan nilai p=0,655 (sistolik) dan p=0,593 (diastolik). Selisih perubahan tekanan
darah antara kelompok senam dan kelompok tidak senam menunjukan hubungan
yang signifikan dengan nilai p=0,006 (sistolik) dan p=0,008 (diastolik).
Kesimpulan: Pada penelitian ini menunjukan ada pengaruh senam lansia terhadap
perubahan tekanan darah lansia penderita hipertensi dan terdapat perbedaan
bermakna perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi yang
melaksanakan senam lansia dengan lansia penderita hipertensi yang tidak
melaksanakan senam lansia di Puskesmas Tanjung Karang.
Kata Kunci: Hipertensi, lansia, senam lansia, tekanan darah
Tidak tersedia versi lain