PENGARUH ANTI BAKTERI MADU SUMBAWA (Apis dorsata) TERHADAP PERTUMBUHAN ISOLAT Staphylococcus aureus (ATCC 25923)
ABSTRAK
Latar Belakang : Staphylococcus aureus merupakan patogen manusia yang
paling umum berkolonisasi pada sepertiga orang yang sehat di seluruh dunia. Di
Indonesia sendiri insidensi Staphylococcus aureus mencapai sebesar 28% dari
seluruh kasus infeksi dan terus meningkat setiap tahun. Hal ini menunjukkan
tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan resistensi antibiotik menyebabkan
peningkatan biaya pengobatan dan perawatan sehingga menjadi tantangan bagi
dunia kesehatan. Oleh sebab itu madu menjadi sumber alami alternatif mampu
menurunkan pola resistensi Staphylococcus aureus dibandingkan dengan
antibiotik konvensional lainnya. Madu memiliki potensi antibakteri sebagai
alternatif alami menghadapi ancaman resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Desain penelitian : Uji eksperimental laboratorium untuk menganalisis
perbandingan konsentrasi Madu Sumbawa (Apis dorsata) pada isolat
Staphylococcus aureus (ATCC 25923) sebagai antibakteri dengan Rancangan
Acak Lengkap sederhana.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan aktivitas antibakteri Madu Sumbawa (apis
dorsata) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (ATCC 25923)
terdapat zona hambat dengan konsentrasi 100% sebesar 8 mm, konsentrasi 75%
sebesar 18,4 mm, konsentrasi 50% sebesar 9 mm, dan konsentrasi 25% sebesar
5,4 mm. Sedangkan Vankomisin yang digunakan sebagai kontrol positif pada
penelitian menghasilkan zona hambat efek positif sebesar 23 mm. Hasil diameter
zona hambat kontrol negatif berupa Aquades tidak menunjukan adanya zona
hambat 0 mm yang berarti tidak memiliki pengaruh. Walaupun aktivitas
antibakteri Madu Sumbawa (apis dorsata) pada konsentrasi 75% lebih besar
dibandingkan konsentrasi 100% disebabkan kekentalan yang tinggi sehingga sulit
meresap ke dalam kertas cakram dan sulit berdifusi ke dalam media.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh antibakteri Madu Sumbawa (Apis dorsata)
konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap pertumbuhan isolat
Staphylococcus aureus (ATCC 25923) sedangkan peningkatan konsentrasi Madu
Sumbawa (Apis dorsata) tidak berpengaruh pada pertumbuhan isolat Staphylococcus aureus (ATCC 25923) resisten Vancomisin serta Kadar Hambat
Minimum juga terdapat pada konsentrasi 25% Madu Sumbawa (Apis dorsata)
terhadap Staphylococcus aureus (ATCC 25923). Madu Sumbawa (Apis dorsata)
juga mengandung senyawa Tanin, Flavonoid, Saponin, dan Steroid sebagai daya
antibakteri.
Kata kunci : Madu Sumbawa (Apis dorsata), Staphylococcus aureus, Uji
Aktivitas Antibakteri
Tidak tersedia versi lain