HUBUNGAN KADAR NEUTROFIL DENGAN KEJADIAN SINDROM FRAILTY PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA
ABSTRAK
HUBUNGAN KADAR NEUTROFIL DENGAN KEJADIAN SINDROM
FRAILTY PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL LANJUT USIA
MANDALIKA
Muhammad Ghifari Rifansha, Ilsa Hunaifi, Ika Primayanti
Latar Belakang : Lanjut usia (lansia) adalah kondisi dimana seseorang mencapai
usia enam puluh tahun atau lebih. Salah satu konsekuensi dari proses tersebut
adalah penurunan fungsi tubuh atau kemampuan fisiologis, kerusakan jaringan, dan
inflamasi sekunder. Jenis leukosit yang paling banyak ditemukan dalam sirkulasi
adalah neutrofil, yang dianggap sebagai garis pertahanan pertama sistem kekebalan
bawaan dan penanda inflamasi. Peningkatan jumlah neutrofil bersamaan dengan
gangguan migrasi neutrofil terkait usia diduga dapat menyebabkan kerusakan
jaringan dan inflamasi sekunder yang mendukung gambaran inflamasi pada frailty.
Namun, belum ada penelitian yang membahas hubungan antara kadar neutrofil dan
frailty pada lansia di Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram.
Metode : Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional, Data
Penelitian di analisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Hasil : Didapatkan 48 responden dengan 35 orang (75%) memiliki kadar neutrofil
normal dan 12 orang (25%) kadar neutrofil abnormal. 19 orang (39,6%) dengan
kategori individu sehat, 21 orang (43,8%) dengan kategori pre-frailty dan 8 orang
(16,7%) dengan kategori frailty. Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov tidak
terdapat korelasi antara kadar neutrofil dengan kejadian sindrom frailty (p = 0,057)
Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar neutrofil dan
kejadian frailty pada lansia.
Kata Kunci : frailty, neutrofil, lanjut usia
Tidak tersedia versi lain