HUBUNGAN DERAJAT AKTIVITAS FISIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KEJADIAN RETINOPATI DIABETIK PADA KOMUNITAS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI KOTA MATARAM NTB
ABSTRAK
HUBUNGAN DERAJAT AKTIVITAS FISIK PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DENGAN KEJADIAN RETINOPATI DIABETIK PADA
KOMUNITAS PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS
(PROLANIS) DI KOTA MATARAM NTB
Nur Feby Febiana Agistany, Isna Kusuma Nintyastuti, Eustachius Hagni Wardoyo
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang
menyebabkan komplikasi dan kematian dini di seluruh dunia. Komplikasi DM tipe
2 adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Retinopati diabetik
(RD) merupakan komplikasi mikrovaskular diabetes melitus yang menyebabkan
gangguan penglihatan hingga kebutaan. Aktivitas fisik dikatakan memiliki efek
kontrol glikemik yang berhubungan dengan kejadian RD.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan derajat aktivitas fisik pada pasien diabetes
melitus tipe 2 dengan kejadian retinopati diabetik pada komunitas PROLANIS di
Kota Mataram NTB.
Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi
penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang tergabung dalam komunitas
PROLANIS di Kota Mataram. Metode pengambilan sampel menggunakan
consecutive sampling dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 35
responden. Derajat aktivitas fisik dinilai menggunakan International Physical
Activity Questionnaire (IPAQ). Retinopati Diabetik dinilai menggunakan foto
fundus oleh operator dan divalidasi menggunakan funduskopi oleh dokter spesialis
mata. Hubungan derajat aktivitas fisik dengan kejadian RD dianalisis menggunakan
Spearman?s test.
Hasil: Sebagian besar responden yaitu sebanyak 25 orang memiliki derajat aktivitas
fisik sedang (71,4%), 4 orang responden memiliki derajat aktivitas fisik rendah
(11,4%), dan 6 orang responden memiliki derajat aktivitas fisik tinggi
(17,1%). Sebanyak 31 orang (88,6%) tanpa RD dan 4 orang dengan RD. Aktivitas
fisik dengan kejadian RD menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p=0,461;
Spearman?s test) pada komunitas PROLANIS di Kota Mataram NTB.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara derajat aktivitas fisik
pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kejadian retinopati diabetik pada
komunitas PROLANIS di Kota Mataram NTB.
Kata Kunci: Diabetes melitus, derajat aktivitas fisik, retinopati diabetik
Tidak tersedia versi lain