TINGKAT STRES AKADEMIK BERHUBUNGAN POSITIF DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
TINGKAT STRES AKADEMIK BERHUBUNGAN POSITIF DENGAN
GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI PENDIDIKAN
DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
R.R. Ditya Mutiara Syifa, Ahmad Fadhli Busthomi, Gede Made Punarbawa
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Latar Belakang: Siklus menstruasi pada perempuan bervariasi tergantung pada
faktor yang mempengaruhinya. Menstruasi dikatakan terganggu jika terjadi
ketidakteraturan durasi, frekuensi, dan volume dari siklus menstruasi tersebut.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi adalah
faktor stres. Mahasiswa, khususnya mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dalam
perkuliahan dan kegiatan sehari-harinya juga tidak terlepas dari stres. Penelitian
mengungkapkan bahwa ketidakteraturan menstruasi yang tidak ditangani dapat
berdampak jangka panjang pada timbulnya penyakit kronis.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram.
Metode: Desain penelitian cross sectional study. Populasi penelitian adalah
mahasiswi Pendidikan Dokter angkatan 2020 di Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling
sebanyak 65 responden.
Hasil: Terdapat 13 (20%) mahasiswi yang mengalami tingkat stres rendah, 41
(63,1%) mahasiswi tingkat stres sedang, dan 11 (16,9%) mahasiswi tingkat stres
tinggi. Terdapat 17 (26,2%) mahasiswa yang mengalami gangguan siklus
menstruasi. Hasil uji Spearman rho menunjukkan terdapat hubungan antara
tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Pendidikan
Dokter angkatan 2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (P = 0,002)
dengan kekuatan korelasi cukup (r = 0,372).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan pada tingkat stres dengan
gangguan siklus menstruasi mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram dengan kekuatan korelasi cukup. Kepekaan terhadap stres
berbeda bagi masing-masing individu dan gangguan siklus menstruasi yang
bersifat multifaktorial dapat menjadi penyebab individu mengalami
ketidakteraturan siklus meskipun tingkat stresnya rendah atau bahkan normal.
Kata Kunci: Tingkat stres, gangguan siklus menstruasi, mahasiswa kedokteran
Tidak tersedia versi lain