PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KOMBINASI PEGAGAN, KAYU MANIS, DAN SPIRULINA TERHADAP NEUROGENESIS PADA OTAK TIKUS DENGAN CEDERA OTAK TRAUMATIK FASE SUBAKUT
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KOMBINASI PEGAGAN, KAYU
MANIS, DAN SPIRULINA TERHADAP NEUROGENESIS PADA OTAK
TIKUS DENGAN CEDERA OTAK TRAUMATIK FASE SUBAKUT
Raditya Bayu Farizil Akhyar, Rohadi, Bambang Priyanto
Latar Belakang: Cedera otak traumatik (COT) merupakan kerusakan sementara
atau permanen pada otak yang diakibatkan oleh adanya tekanan mekanik eksternal
yang mengenai kranium dan komponen intrakranium. Setelah terjadi COT akan
terjadi proses neurogenesis untuk menggantikan sel-sel otak yang rusak.
Penelitian ini menguji ekstrak kombinasi pegagan, kayu manis, dan spirulina
dalam neurogenesis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental. Subjek penelitian ini
adalah tikus Sprague Dawley jantan berumur 10-12 minggu dengan berat 200-400
gram. Pemodelan cedera otak traumatik pada tikus menggunakan teknik
marmarou, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tikus yang diberikan
ekstrak kombinasi (N:6) dan kelompok tikus yang diberikan placebo (N:6).
Setelah 10 hari perlakuan, otak tikus diambil kemudian dinilai persentase
neurogenesisnya menggunakan penilaian IHC dengan marker antibodi NeuN.
Analisis data menggunakan software SPSS.
Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan persentase protein NeuN antara kelompok
perlakuan dan placebo. Rata-rata persentase NeuN pada kelompok perlakuan
adalah 71.66%, dan pada kelompok placebo 65.00 %. Uji korelasi menunjukkan
tidak dijumpai korelasi yang bermakna, P > 0.05 (Sig. 0.111).
Simpulan: Pemberian ekstrak kombinasi pegagan, kayu manis, dan spirulina
tidak mempengaruhi neurogenesis pada otak tikus dengan cedera otak traumatis
fase subakut.
Kata Kunci: Cedera otak traumatik, Neurogenesis, Pegagan, Kayu manis,
Spirulina
Tidak tersedia versi lain