HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS NIPAH, MALAKA, KABUPATEN LOMBOK UTARA
ABSTRAK
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DAN
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA
BALITA DI PUSKESMAS NIPAH, MALAKA, KABUPATEN
LOMBOK UTARA
Salsabila Chauna, Rifana Cholidah, Ario Danianto
Latar Belakang: Stunting menjadi salah satu masalah gizi dengan prevalensi
yang tinggi di Indonesia. Stunting merupakan masalah pertumbuhan yang sering
terjadi terutama selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang disebabkan
oleh multifaktorial. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan kejadian stunting
adalah riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) dan praktik pemberian ASI
eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan berat badan lahir
rendah (BBLR) dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita
di Puskesmas Nipah, Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
case control. Sampel pada penelitian ini melibatkan 52 balita stunting dan 52
balita tidak stunting berusia 24-60 bulan. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah consecutive sampling. Data diperoleh dari buku KIA dan
pengisian kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan uji fisher.
Hasil: Terdapat 7,7% balita dengan berat badan lahir rendah dan 94,2% balita
yang mendapatkan ASI secara eksklusif mengalami kejadian stunting. Hasil
analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara BBLR (p-value
1,000) dan pemberian ASI eksklusif (p-value 0,318) dengan kejadian stunting
pada balita berusia 24-60 bulan.
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dan
pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas
Nipah, Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Kata Kunci: Stunting, BBLR, ASI eksklusif, Balita
Tidak tersedia versi lain