GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS DAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD PROVINSI NTB
ABSTRAK
GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS DAN
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PASIEN
DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISIS DI RSUD PROVINSI NTB
Tri Sastra Pradhini1, I G N Ommy Agustriadi2, Eva Triani3
Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu kondisi
yang merujuk pada kelainan ginjal, baik dari segi fungsi maupun struktur, yang
berlangsung lebih dari 3 bulan. Data dari Indonesian Renal Registry (IRR) pada
tahun 2018 menunjukkan bahwa penyebab tersering dari PGK adalah hipertensi,
dengan jumlah kasus mencapai 19.427 orang. Untuk mencegah komplikasi pada
pasien dengan PGK, terapi hemodialisis dapat diberikan, tetapi hal ini juga dapat
menimbulkan efek samping atau komplikasi. Salah satu komplikasi paling umum
dari terapi hemodialisis adalah hipertensi intradialisis, yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah selama atau segera setelah hemodialisis. Seseorang
dianggap mengalami hipertensi intradialisis jika memenuhi salah satu dari kriteria
berikut: peningkatan pada Mean Arterial Pressure (MAP) ? 15 mmHg selama atau
segera setelah hemodialisis; peningkatan tekanan darah sistolik >10 mmHg dari
sebelum hingga setelah hemodialisis.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran kejadian hipertensi intradialisis dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya pada pasien dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani
hemodialisis di RSUD Provinsi NTB.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
observasional dan analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui
pengumpulan data rekam medis pasien, dengan data yang dikumpulkan berupa
data pengukuran tekanan darah pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis di
RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik consecutive sampling dengan total sampel sebanyak 28
orang dan dianalisis menggunakan uji Rank-Spearman.
Hasil: Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara
durasi hemodialisis dan hipertensi intradialisis (p = 0,016, p < 0,05). Selain itu,
riwayat hipertensi juga secara signifikan terkait dengan hipertensi intradialisis (p
= 0,000, p < 0,05).
Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor yang memiliki hubungan yang
signifikan dalam mempengaruhi kondisi hipertensi intradialisis pada pasien
dengan penyakit ginjal kronik pada penelitian ini yaitu lama hemodialisis dan
riwayat hipertensi sebelumnya
Kata Kunci: PGK, Hipertensi Intradialisis
Tidak tersedia versi lain