Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of STUDI ETNOBOTANI BAHAN KOSMETIK ASLI
MASYARAKAT DESA TANJUNG LUAR KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Penanda Bagikan

Text

STUDI ETNOBOTANI BAHAN KOSMETIK ASLI MASYARAKAT DESA TANJUNG LUAR KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Syavira Marwa - Nama Orang;

ABSTRAK
Kebutuhan kosmetik di Indonesia cukup tinggi, terbukti dari pendapatan
kosmetika Indonesia berjumlah Rp6,977 triliun pada tahun 2019. Kosmetik sintetis
berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan, sehingga kosmetik alami menjadi
solusi untuk mengurangi dampak buruk ini. Salah satu cara mengembangkan
kosmetik alami adalah melalui studi etnobotani yang mempelajari perawatan
kecantikan warisan leluhur. Masyarakat Desa Tanjung Luar Lombok Indonesia,
masih menggunakan tumbuhan sebagai kosmetik perawatan kecantikan namun
tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga studi etnobotani terkait pemanfaatan
tumbuhan tersebut perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil wawancara dengan
16 informan, diperoleh 67 jenis ramuan kosmetik perawatan alami. Terdapat 49
spesies dari 30 famili tumbuhan penyusun ramuan yang tergolong dalam kategori
wajah dan kulit, rambut, kuku, bibir, gigi dan mulut, organ kewanitaan, pasca
melahirkan dan bayi, serta penghilang bau badan. Nilai Index of Cultural
Significance (ICS) dan Use Value (UV) tertinggi diperoleh tumbuhan sirih dengan
nilai berturut-turut 114 dan 1,41. Sebagian besar tumbuhan kosmetik memiliki nilai
Fidelity Level (FL) 100%. Sejumlah 13 spesies tumbuhan telah didokumentasikan
melalui media herbarium, yaitu Aloe vera (L.) Burm.f., Pluchea indica,
Azadirachta indica, Moringa oleifera, Piper betle L., Vitex trifolia Linn, Lawsonia
inermis L., Citrus aurantiifolia, Oryza sativa L, Hibiscus tiliaceus, Lannea
coromandelica (Houtt.) Merr., Tamarindus indica, dan Psidium guajava. Skrining
fitokimia menggunakan uji tabung pada rebusan daun sirih sebagai tumbuhan
dengan nilai ICS tertinggi positif mengandung alkaloid, terpenoid, tanin, flavonoid,
dan saponin. Hal ini menunjukkan bahwa peran sirih sebagai kosmetik alami
bernilai sangat penting bagi masyarakat Desa Tanjung Luar.
Kata kunci: etnobotani, kosmetik alami, tumbuhan, perawatanviii
viii
ABSTRACT
The need for cosmetics in Indonesia is high, as evidenced by the income of
Indonesian cosmetics reaching Rp. 6,977 trillion in 2019. Synthetic cosmetics have
a bad impact on the environment and health, so natural cosmetics are the solution
to reduce this bad impact. One way to develop natural cosmetics is through
ethnobotany studies which studies the ancestral beauty treatments. The people of
Tanjung Luar Village, Lombok, Indonesia, still use plants as cosmetic beauty
treatments but it is not well documented, so an ethnobotanical study related to the
use of these plants needs to be done. This study uses a descriptive method with
qualitative and quantitative approaches. Based on the results of interviews with 16
informants, 67 types of natural care cosmetic ingredients were obtained. There are
49 species from 30 families of medicinal plants belonging to the face and skin, hair,
nails, lips, teeth and mouth, female organs, postpartum and infant, and body odor
categories. The highest Index of Cultural Significance (ICS) and Use Value (UV)
values were obtained by Piper betle L. plants with values of 114 and 1.41,
respectively. Most of the plants have an Fidelity Level (FL) value of 100%. A total
of 13 plant species can be found through herbarium media, namely Aloe vera (L.)
Burm.f., Pluchea indica, Azadirachta indica, Moringa oleifera, Piper betle L.,
Vitex trifolia Linn, Lawsonia inermis L., Citrus aurantiifolia, Oryza sativa L,
Hibiscus tiliaceus, Lannea coromandelica (Houtt.) Merr., Tamarindus indica, and
Psidium guajava. Phytochemical screening using a test tube on betel leaf decoction
as the plant with the highest ICS value was positive for alkaloids, terpenoids,
tannins, flavonoids, and saponins. This shows that the role of Piper betle L as a
natural cosmetic has a very important value for the people of Tanjung Luar Village.
Keywords: ethnobotany, cosmetics, plant, beauty care


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Sya s F.2022
K1A017050
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
153
Penerbit
Mataram : Farmasi FK Unram., 2022
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
DTS 610 Sya s F.2022
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SKRIPSI
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?