Text
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FLAVONOID PADA EKSTRAK DAN FRAKSI SERTA UJI AKTIVITAS ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri) TERHADAP TREMATODA SAPI SECARA IN VITRO
ABSTRAK
Phyllanthus niruri merupakan salah satu tanaman yang mengandung flavonoid
dan berpotensi untuk mengatasi infeksi cacing termasuk trematodosis. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid pada ekstrak dan fraksi
serta menentukan aktivitas antelmintik ekstrak etanol herba Phyllanthus niruri
terhadap trematoda sapi Paramphistomum spp. Paramphistomum spp. masingmasing dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol positif (Albendazol 10% b/v),
kontrol negatif (CMC-Na 0,5 % b/v), serta ekstrak etanol herba meniran 1,25%,
2,5%, dan 5% b/v. Waktu dan jumlah cacing yang mati diamati tiap 15 menit
selama 5 jam, kemudian ditentukan waktu kematian dan persentase mortalitas
cacing. Perbedaan rata-rata waktu kematian antar kelompok dianalisis secara
statistik menggunakan perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil skrining fitokimia
menunjukkan bahwa ektrak etanol herba meniran mengandung senyawa
flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid. Fraksi air dan etil
asetat herba meniran mengandung flavonoid yang diperkuat dengan uji KLT.
Persentase mortalitas Paramphistomum spp. diperoleh sebesar 100% setelah
terpapar ekstrak etanol selama 5 jam. Rata-rata waktu kematian Paramphistomum
spp. untuk kontrol positif, kontrol negatif, serta ekstrak etanol herba meniran
1,25%, 2,5%, dan 5% b/v berturut-turut yaitu 50, 275, 155, 140, dan 115 menit.
Ekstrak etanol, fraksi air dan fraksi etil asetat herba meniran mengandung
senyawa flavonoid dan ekstrak etanol herba meniran 1,25%, 2,5%, dan 5% b/v.
memiliki aktivitas antelmintik terhadap trematoda sapi Paramphistomum spp.
dengan konsentrasi optimum 5% b/v lebih rendah dari Albendazol 10% (p
Tidak tersedia versi lain