Text
STUDI ETNOMEDISIN RAMUAN JAMU PA'I PIRI KHAS SUKU MBOJO DI KECAMATAN DOMPU
ABSTRAK
Jamu pa?i piri berasal dari suku Mbojo yang terbuat dari bahan yang pahit, dan
diyakini mempunyai beraneka macam khasiat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan etnomedisin dan nilai kepentingan suatu tumbuhan dalam
ramuan jamu pa?i piri di Kecamatan Dompu. Sando lo?i dan peracik jamu adalah
informan yang diperoleh melalui snowball sampling dan dilakukan wawancara secara
terstruktur. Data yang dikumpulkan berupa komponen, komposisi, cara pembuatan,
cara penggunaan, dosis, frekuensi penggunaan, lama penggunaan, khasiat ramuan jamu
pa?i piri, dan herbarium. Informasi dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kuantitatif menggunakan Use Value (UV), Index of Cultural Significance (ICS), dan
Fidelity Level (FL). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 36 spesies yang digunakan
oleh 25 informan untuk pembuatan jamu pa?i piri. Jamu pa?i piri dapat berkhasiat
untuk 23 indikasi yang didapatkan dari penelitian. Nilai UV tertinggi adalah tumbuhan
Syzygium aromaticum, Zingiber officinale, dan Curcuma longa Linn. dengan nilai 6.46
dan terendah adalah Allium ascalonicum L. dengan nilai 0.5. Nilai ICS tertinggi adalah
Allium sativum 'Solo garlic' dengan nilai 660 dan nilai ICS terendah adalah Spondias
pinnata dengan nilai 4.5. Nilai FL berkisar antara 4 sampai 100%. Berdasarkan hasil
analisis, tumbuhan dengan nilai yang tinggi merupakan tumbuhan yang sering
digunakan dalam pembuatan jamu pa?i piri.
Kata Kunci: Etnomedisin, jamu pa?i piri, Use Value, Index of Cultural Significance,
Fidelity Level.viii
ABSTRACT
Pa'i piri herbs comes from the Mbojo tribe and is made from a bitter ingredient
and is believed to have various benefits. This study aims to determine the use of
ethnomedicine and the importance of a plant in the herbal medicine pa?i piri in the
Dompu District. Sando lo?i and herbal medicine producers were informants obtained
through snowball sampling and structured interviews were conducted. The data was
collected in the form of components, composition, method of manufacture, method of
use, dosage, frequency of use, duration of use, the efficacy of herbal medicine pa?i piri,
and herbarium. Information is analyzed qualitatively and quantitatively. Quantitative
analysis uses Use Value (UV), Index of Cultural Significance (ICS), and Fidelity Level
(FL). The results showed that there were 36 species used by 25 informants for the
manufacture of herbal medicine pa?i piri. Pa?i piri herbal medicine can be efficacious
for 23 indications obtained from research. The highest UV values were Syzygium
aromaticum, Zingiber officinale, and Curcuma longa Linn. with a value of 6.46 and the
lowest is Allium ascalonicum L. with a value of 0.5. The highest ICS value was Allium
sativum 'Solo garlic' with a value of 660 and the lowest ICS value was Spondias pinnata
with a value of 4.5. FL values range from 4 to 100%. Based on the results of the
analysis, plants with high values are plants that are often used in the manufacture of
herbal medicine pa?i piri.
Keywords: Ethnomedicine, pa?i piri herbal medicine, Use Value, Index of Cultural
Significance, Fidelity Level.
Tidak tersedia versi lain