Text
FORMULASI SEDIAAN REPELAN NYAMUK DENGAN VARIASI KONSENTRASI MINYAK ATSIRI RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga (L) Swartz)
ABSTRAK
Pada tahun 2017 diidentifikasi penyakit demam berdarah dengue (DBD)
di NTB memiliki incidence rate per 100.000 penduduk sebesar 26,86%.
Penggunaa repelan dengan formulasi yang baik dapat mengihindari seseorang dari
gigitan nyamuk yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).
Minyak atsiri rimpang lengkuas mengandung 1,8 sineol yang dapat berfungsi
sebagai repelan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
minyak atsiri terhadap kestabilan formula emulgel minyak atsiri rimpang lengkuas
dan mengetahui persentase konsentrasi minyak atsiri yang tepat pada formula
emulgel repelan. Minyak atsiri didapatkan melalui metode detilasi air. Selanjutnya
dilakukan uji KLT untuk mengidentfiikasi kandungan 1,8 sineol pada minyak
atsiri. Minyak atsiri diformulasikan menjadi sediaan emulgel dengan konsentrasi
2%, 3% dan 4%. Persentase rendemen yang dihasilkan sebanyak 0,096 %. Pada
pengujian KLT teridentifikasi kandungan 1,8 sineol dengan nilai Rf 0,75. Sediaan
emulgel yang dihasilkan kemudian dievaluasi sifat fisik. Evaluasi sifat fisik
sediaan menunjukkan bahwa formula 1 dan 2 memiliki kriteria yang baik yaitu
formula 1 memiliki daya sebar 7,19?0,07 dan formula 2 7,05?0,00, daya lekat
formula 1 adalah 4,50?0,10 dan formula 2 adalah 4,26?0,05 dan pH formula 1
adalah 7,27?0,10 dan pada formula 2 adalah 7,05 ? 0,05 .Tetapi formula 3
memiliki daya sebar melebihi nilai standar yaitu 8,24?0,00 dan nilai pH
8,05?0,57. Berdasarkan evaluasi fisik dan uji stabilitas, formula 1 dan 2
merupakan formula emulgel yang baik sebagai repelan, sedangkan formula 3
memiliki stabilitas dan parameter fisik yang tidak baik.
Kata Kunci : Repelan, Minyak atsiri, Rimpang lengkuas, Emulgelviii
ABSTRACT
In 2017 the dengue hemorrhagic fever (DHF) was identified in NTB had
an incidence rate per 100,000 population of 26.86%. The using of a repellent with
a good formulation can prevent a person from being bitten by mosquitoes that can
cause DHF. Galangal rhizome essential oil contains 1.8 cineol which can function
as a repellant. The aim of this study are to determine the effect of volatile oil
concentration on the stability of the galangal rhizome essential oil emulgel
formula and determine the percentage of the right essential oil concentration in the
repellant emulgel formula. The essential oil was obtained through the water
detailing method. Furthermore, the TLC test was carried out to identify the
content of 1,8 cineol in the essential oil. Essential oils where formulated into
emulgel preparations with concentrations of 2%, 3% and 4%. The percentage of
yield produced is 0.096 %. The TLC test identified the content of 1.8 cineol with
an Rf value of 0.75. The emulgel preparation was evaluated for physical
properties. Evaluation of the physical properties of the preparation shows that
formulas 1 and 2 have good criteria, the spreading property of formula 1 and 2 is
7,19?0,07 and 7,05?0,00 respectively, the adhesive power of formula 1 is
4.50?0.10 and formula 2 is 4.26?0.05 and the pH of formula 1 is 7.27?0.10 and in
formula 2 is 7.05 ? 0.05. However, formula 3 has a dispersion exceeding the
standard value of 8.24? 0.00 and a pH value of 8.05?0.57. Based on physical
evaluation and stability test, formulas 1 and 2 are good emulgel formulas as
repellents, while formula 3 has poor stability and physical parameters.
Keywords : Repellent, Essential oil, Galangal rhizome, Emulgel.
Tidak tersedia versi lain