Text
STUDI ETNOMEDISIN PENYAKIT KULIT DI DESA MEDANA KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN LOMBOK UTARA
ABSTRAK
Pulau Lombok, dikenal akan tradisi, budaya, dan kepercayaan lokal yang sangat
kental. Salah satunya, masyarakat masih melakukan pengobatan tradisional termasuk
untuk pengobatan penyakit kulit. Sejak adanya gempa bumi yang menimpa Kabupaten
Lombok Utara pada tahun 2018, angka kejadian penyakit kulit semakin bertambah.
Penyakit kulit yang banyak diderita oleh masyarakat dan sering diobati oleh belian
adalah cacar air, bisulan, scabies, herpes, dan kurap. Pengobatan tradisional oleh
belian ini biasanya menggunakan bahan alam seperti tumbuhan yang diyakini dapat
mengobati penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi bahan, cara
pembuatan dan pemakaian, serta tingkat kepentingan tumbuhan obat dalam ramuan
penyakit kulit di Desa Medana. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Informan dalam penelitian adalah belian yang
bertempat tinggal di Desa Medana. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam semi-terstruktur dan observasi. Instrumen penelitian ini berupa pedoman
wawancara yang berisi daftar pertanyaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 7
informan, diperoleh sebanyak 48 ramuan pengobatan penyakit kulit. Komposisi bahan
dalam ramuan yang paling banyak terdiri dari >5 bahan. Cara pembuatan ramuan
diantaranya ditumbuk, diremas, dibakar, dikunyah, dan dipotong. Cara pemakaian
ramuan antara lain dioles, ditempel, dan disembur. Nilai Use Value (UV) dan Index of
Cultural Significance (ICS) tertinggi diperoleh Oryza sativa dengan nilai berturutturut 2,21 dan 30. Sebagian besar tumbuhan yang digunakan memiliki nilai Fidelity
Level (FL) 100%. Dari nilai UV, ICS, dan FL diketahui 4 tumbuhan yang memiliki
peran penting dalam pengobatan penyakit kulit di Desa Medana yaitu padi, kencur,
cabai, dan pisang.
Kata kunci: Belian, penyakit kulit, ramuan obat tradisional, tumbuhan.viii
ABSTRACT
Lombok is best-known for its strong tradition, culture, and local belief. Its
society, for instance, tends to cure their disease as skin disease with traditional
medicine. Since the earthquake hit North Lombok in 2018, a number of people
increasingly suffered from skin diseases such as measles, ulcers, scabies, and herpes.
The practice of treating them is conducted by shaman using natural ingredients,
believed to be effectively efficacious by the society. This research aims to discover
the composition of medicinal ingredients, its making process, uses, and significance
for treating skin diseases to Medana society, in North Lombok. This research applies
qualitative-quantitative descriptive approach, engaging 7 shamans as informants.
Data collection technique uses in-depth semi-structured interviews with shaman, and
observation. The research instrument is an interview guideline that contains a number
of questionnaires. Based on the interview result with 7 shamans, 48 herbs are
obtained for treating skin diseases. The composition of medicinal ingredients is
consisted of >5 herbs. The cure-making steps are by pounding, kneading, burning,
chewing, and chopping all of which, while using it is by smearing, pasting, and
emitting it on the disease. The highest score of Use Value (UV) and Index of Cultural
Significance (ICS) values were obtained by Oryza sativa plants with values of 2,21
and 30. The majority of which possess 100% Fidelity Level (FL). From UV, ICS, FL
values, it is found that 4 herbal plants as rice, aromatic ginger, chilli, banana, play a
significant role in treating skin diseases at Medana society.
Keyword: Traditional healer, skin diseases, traditional-herbal medicine, plant.
Tidak tersedia versi lain