Text

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN MODIFIKASI INDIKATOR WHO DI APOTEK LANGKO TAHUN 2020-2022

---

ABSTRAK
Penggunaan obat rasional di fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
apotek belum sesuai dengan target pencapaian, sehingga perlu ditingkatkan
melalui evaluasi penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi
penggunaan obat berdasarkan modifikasi indikator WHO di Apotek Langko pada
tahun 2020-2022. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan teknik total
sampling untuk pengambilan data resep dan rekam medis pasien. Data persentase
atau nilai yang diperoleh dibandingkan dengan pustaka. Hasil kajian skrining
administratif telah lengkap 100%, kecuali pada usia 33,79%, berat badan 76,57%,
dan alamat 37,87%. Pada kajian skrining farmasetik telah lengkap 100%, kecuali
pada kekuatan sediaan 61,70%. Pada kajian kelengkapan klinis tidak ditemukan
polifarmasi, duplikasi serta potensi terjadinya interaksi. Hasil dari indikator
peresepan meliputi rata-rata jumlah obat tiap resep 2,12, persentase sediaan
injeksi yang diresepkan 0%, persentase antibiotik yang diresepkan 27,25%,
persentase obat generik yang diresepkan 64,03%, dan persentase obat yang
diresepkan dari formularium nasional 30,21%. Hasil dari indikator pelengkap
meliputi rata-rata biaya obat tiap lembar resep Rp 350.950, persentase biaya obat
yang dihabiskan untuk antibiotik 31,22%, dan persentase biaya obat yang
dihabiskan untuk sediaan injeksi 0%. Bedasarkan keseluruhan hasil menunjukkan
7 dari 18 aspek indikator masih belum sesuai yaitu 4 aspek skrining resep serta 3
aspek peresepan WHO.
Kata kunci: Apotek, Evaluasi Penggunaan Obat, Modifikasi Indikator WHOviii
ABSTRACT
The rational use of drugs in health care facilities, including pharmacies,
did not reach the achievement target, so it needs to be improved through the
evaluation of drug use. This study aims to evaluate the use of drugs based on the
modification of WHO indicators at Apotek Langko in 2020?2022. The design of
this study is a retrospective study with a total sampling technique for the
prescription and medical records. The percentage data or values obtained are
compared with the literature. The results of the administrative screening were
100% complete, except for age (33,79%), body weight (76,57%), and address
(37,87%). In the pharmaceutical screening, it was 100% complete, except for the
drug strength (61,70%). In the clinical screening, polypharmacy, duplication, and
potential interactions were not found. The results of the prescribing indicators
included the average number of drugs per encounter (2,12), the percentage of
injections (0%), the percentage of encounters with antibiotics prescribed
(27.25%), the percentage of drugs prescribed by generic name (64.03%), and the
percentage of drugs prescribed from the national formulary (30.21%).
Complementary indicators include the average drug cost per encounter of Rp
350.950, the percentage of drug costs spent on antibiotics at 31,22%, and the
percentage of drug costs spent on injection at 0%. Based on the overall results,
shows that 7 out of 18 indicators did not reach the ideal value of WHO, including
4 aspects of prescribing screening indicators and 3 aspects of WHO prescribing
indicators.
Keywords: Apotek Langko, Drug Use Evaluation, Modification WHO Indicators

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

190

Penerbit

Mataram : Farmasi FK Unram., 2022

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

DTS 610 Nis e F.2022

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

SKRIPSI

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar