Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of STUDI ETNOMEDISIN PENGOBATAN CACAR AIR DI
KECAMATAN WOJA KABUPATEN DOMPU
Penanda Bagikan

Text

STUDI ETNOMEDISIN PENGOBATAN CACAR AIR DI KECAMATAN WOJA KABUPATEN DOMPU

Fajri Ramadhan - Nama Orang;

ABSTRAK
Pengobatan tradisional masih sering digunakan oleh masyarakat di pedesaan salah
satunya di Kabupaten Dompu. Pada etnis Dompu, masyarakat masih sering
menggunakan pengobatan tradisional terutama pada pengobatan cacar air akan tetapi
pewarisan ilmu pengobatan tradisional masih belum terinventarisasi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui karakteristik informan serta komposisi, cara
pembuatan dan cara penggunaan ramuan, dan nilai penting tumbuhan. Penelitian ini
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan teknik observasi dan
wawancara semi terstruktur yang mengacu pada pedoman wawancara. Data kualitatif
yang didapatkan melalui wawancara semi terstruktur berupa komposisi ramuan, cara
pembuatan serta cara penggunaan. Data kuantitatif berupa nilai penting tumbuhan
yang diperoleh akan diolah menggunakan parameter Cultural Significant Index (CSI)
serta Fidelity Level (FL). Berdasarkan hasil wawancara dengan 16 informan, terdapat
50 spesies dari 35 famili tumbuhan yang digunakan untuk pembuatan ramuan
pengobatan cacar air. Cara pembuatan ramuan yaitu dengan cara ditumbuk, dikunyah,
direbus, dan direndam. Cara penggunaan ramuan yaitu dengan cara dioles, disembur,
diminum, dan dimandikan. Nilai CSI tertinggi antara lain kenanga (Cananga odorata
L.), beras ketan hitam (Oryza sativa L. Glutinosa) dan duwet (Syzygium cumini)
dengan nilai berturut-turut 16,15, dan 11,68. Nilai FL berkisar antara 0,37-100%.
Nilai FL tertinggi kategori cacar air primer yaitu jahe (Zingiber officinale) dan beras
putih (Oryza sativa L.) dengan nilai 100%. Nilai FL tertinggi kategori penyakit cacar
air sekunder adalah sage (Salvia officinalis) dengan nilai 58,34. Dari analisis data CSI
dan FL, diperoleh 5 tumbuhan dengan indeks tertinggi yaitu kenanga, beras putih,
duwet, jahe, dan sage.
Kata Kunci: Pengobatan tradisional, cacar air, Etnis Dompu, CSI, FL.viii
ABSTRACT
Traditional medicine is still often used by people in rural areas, including in Dompu
district. In ethnic Dompu, people still often use traditional medicine, especially in the
treatment of chickenpox, but the inheritance of traditional medicine knowledge has
not been inventoried. The purpose of this study was to determine the characteristics
of informants as well as the composition, preparation and use of herbs, and the
importance of plants. This research was conducted qualitatively and quantitatively
using observation techniques and semi-structured interviews that refer to interview
guidelines. Qualitative data obtained through semi-structured interviews in the form
of herb composition, how to make and how to use. Quantitative data in the form of
important plant values obtained will be processed using Cultural Significant Index
(CSI) and Fidelity Level (FL) parameters. Based on the results of interviews with 16
informants, there are 50 species from 35 plant families used for making chickenpox
treatment potions. The method of making the herb is by pounding, chewing, boiling,
and soaking. How to use the herb is by rubbing, spraying, drinking, and bathing. The
highest CSI values include kenanga (Cananga odorata L.), black glutinous rice (Oryza
sativa L. Glutinosa) and duwet (Syzygium cumini) with values of 16.15, and 11.68,
respectively. FL values ranged from 0.37-100%. The highest FL values in the
primary chickenpox category were ginger (Zingiber officinale) and white rice (Oryza
sativa L.) with 100%. The highest FL value for secondary chickenpox was sage
(Salvia officinalis) with a value of 58.34. From the analysis of CSI and FL data, 5
plants with the highest index were obtained, namely ylang ylang, white rice, duwet,
ginger, and sage.
Keywords : Traditional medicine, Chicken Pox, Dompu Ethnic, CSI, FL.


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Faj s F.2023
K1A019020
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
240
Penerbit
Mataram : Farmasi FK Unram., 2023
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
DTS 610 Faj s F.2023
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SKRIPSI
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?