Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of STUDI ETNOMEDISIN RAMUAN PENYAKIT KULIT
DI DESA TEROS KECAMATAN LABUHAN HAJI
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Penanda Bagikan

Text

STUDI ETNOMEDISIN RAMUAN PENYAKIT KULIT DI DESA TEROS KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Yusnita Damayanti - Nama Orang;

ABSTRAK
Penyakit kulit infeksi dan alergi menempati urutan ke-6 dan ke-8 dari 10
penyakit terbanyak di Provinsi NTB pada tahun 2017, dengan jumlah kasus
58.653 kasus dari 978.299 kasus. Selain terapi dengan obat sintetik, bisa
menggunakan obat tradisional dengan tanaman obat. Studi etnomedisin
pengobatan penyakit kulit di Lombok Timur belum pernah dilakukan. Masyarakat
di Desa Teros, Kecamatan Labuhan Haji masih mempercayai pengobatan
alternatif ke belian dan menggunakan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui komposisi bahan, cara pembuatan dan penggunaan, serta nilai
kepentingan suatu tanaman untuk pengobatan penyakit kulit oleh belian di Desa
Teros, Kecamatan Labuhan Haji. Pemilihan informan dilakukan dengan metode
snowball sampling diskriminatif dan wawancara secara semi-terstruktur
menggunakan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan. Berdasarkan
hasil wawancara dengan 7 orang informan, terdapat 22 spesies dari 17 famili
tumbuhan yang digunakan untuk pembuatan ramuan penyakit kulit. Proses
pembuatan ramuan, yaitu dengan cara digiling dan diseduh. Terdapat 3 cara
penggunaan ramuan penyakit kulit, yaitu dioles, ditempel, dan diguyur. Nilai ICS
tertinggi, yaitu 90 pada tumbuhan kunyit (Curcuma longa L.) dan sirih (Piper
betle L.). Nilai FL tertinggi berkisar antara 32%-96%. Tanaman yang potensial
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penyakit cacar air, biduran, campak,
scabies, dan bisul berturut-turut yaitu Senna alata L., Rhinacanthus nasutus (L.)
Kurz., Punica granatum L., Areca catechu L., dan Ipomoea batatas L..
Kata Kunci: Etnomedisin, Desa Teros, penyakit kulit, ramuan obat tradisional,
tanaman.viii
ABSTRACT
Infectious and allergic skin diseases ranked 6th and 8th of the 10 most
common diseases in the Province of NTB in 2017, with a total of 58,653 cases out
of 978,299 cases. In addition to therapy with synthetic drugs, traditional
medicines with medicinal plants can be used. Ethnomedicin studies on the
treatment of skin diseases in East Lombok have never been carried out. The
people in Teros Village, Labuhan Haji District still believe in alternative medicine
to purchases and use medicinal plants. This study aims to determine the
composition of ingredients, methods of preparation and use, as well as the
importance of a plant for treating skin diseases by belian in Teros Village,
Labuhan Haji District. The selection of informants was carried out using the
discriminative snowball sampling method and semi-structured interviews. The
selection of informants was carried out using the discriminative snowball
sampling method and semi-structured interviews. The interview instrument is an
interview guide containing a list of questions. Based on the results of interviews
with 7 informants, there are 22 species from 17 plant families that are used to
make potions for skin diseases. The process of making the concoction, namely by
grinding and brewing. There are 3 ways to use the concoction for skin diseases,
namely smearing it, sticking it on, and drizzling it. The highest ICS value, namely
90 in turmeric (Curcuma longa L.) and betel (Piper betle L.) plants. The highest
FL values range between 32%-96%. Plants that have the potential to carry out
further research for chicken pox, hives, measles, scabies, and boils are Senna
alata L., Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz., Punica granatum L., Areca catechu L.,
dan Ipomoea batatas L..
Keywords: Ethnomedicine, Teros Village, skin diseases, traditional medicinal
ingredients, plants.


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Yus s F.2024
20244018
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
262
Penerbit
Mataram : Farmasi FKIK Unram., 2024
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
DTS 610 Yus s F.2024
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SKRIPSI 2024
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?