Text
PROFIL DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) TERAPI ANTIHIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2022
ABSTRAK
PROFIL DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) TERAPI
ANTIHIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2022
MELIA SAFIRANI FITRI
Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu provinsi dengan angka kejadian
hipertensi yang tinggi. Pasien hipertensi memperoleh terapi baik tunggal maupun
kombinasi yang berpotensi tinggi terjadi Drug Related Problems. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profil terjadi DRPs terapi antihipertensi di Instalasi
Rawat Jalan RS Universitas Mataram. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional dengan menggunakan data pasien hipertensi rawat jalan pada tahun
2022. Kriteria pada penelitian ini antara lain, pasien hipertensi dewasa berusia 18-
60 tahun dan pasien hipertensi dengan terapi tunggal dan komorbid. Teknik
pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan diperoleh jumlah sampel
minimal sebesar 96 pasien. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
Pharmaceutil Care Network Europe (PCNE) V9.1, data hasil analisis diolah
menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan jenis kelamin
dominan adalah perempuan sebesar 57 pasien (59,38%) dan usia terbanyak pada
rentang usia 41-60 tahun sebesar 85 pasien (88,58%). Pada hasil penelitian terapi
hipertensi yang paling banyak diresepkan adalah Amlodipin (55,56%). Terdapat
67 pasien (69,79%) mengalami DRPs dimana total sampel pada penelitian
sebanyak 96 pasien. DRPs yang ditemukan yaitu DRPs pada domain kejadian
efek buruk obat mungkin terjadi kode P2.1 (41,80%), domain pengobatan tidak
diberikan meskipun ada indikasi C1.5 (25,37%), domain obat tidak tepat menurut
pedoman/formularium C1.1 (16,41%), domain gejala atau indikasi tidak diterapi
P1.3 (10,45%), dan domain frekuensi penggunaan obat tidak mencukupi C4.1
(1,50%).
Kata kunci: Drug related problems, Hipertensi, Pharmaceutil care
network europe.
Tidak tersedia versi lain