Text
STANDARDISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis)
ABSTRAK
Tanaman kedondong (Spondias dulcis) secara empiris digunakan oleh masyarakat Desa Kembang Paseban Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi sebagai obat barut (obat tempel melahirkan). Aktivitas farmakologi ekstrak etil asetat daun kedondong yaitu sebagai antidiabetes dan antioksidan. Sebagai bahan baku sediaan OHT, ekstrak etil asetat daun kedondong perlu distandardisasi agar sediaan OHT terjamin mutu dan keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mutu ekstrak etil asetat daun kedondong dengan melakukan standardisasi berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia edisi II dan Materia Medika Indonesia. Daun kedondong diekstraksi dengan metode sonikasi pada suhu 35?C selama 30 menit. Hasil standardisasi parameter spesifik menunjukkan identitas tanaman merupakan tanaman kedondong, organoleptik ekstrak yaitu kental, bewarna hitam kehijauan, rasa pahit, berbau aromatik, dengan kandungan senyawa larut air sebesar 2,0% dan senyawa larut etanol sebesar 11,91%. Hasil uji parameter non spesifik menunjukkan kadar susut pengeringan sebesar 2,94%; bobot jenis 0,98370 g/mL; kadar air 4,49%; kadar abu total 0,2%; kadar abu larut air 0,007%; kadar abu tidak larut asam 0,1%; sisa pelarut 1,0018 g/mL; kadar logam Pb 1,70 ppm. Pada penetapan angka lempeng total dan penetapan angka kapang khamir tidak dapat diuji. Berdasarkan pengujian standardisasi ekstrak etil asetat daun kedondong memenuhi standar ekstrak secara umum dan dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar (OHT). Kata kunci: Daun kedondong (Spondias dulcis), etil asetat, standardisasi ekstrak, tanaman obat terstandar.
Tidak tersedia versi lain