Text
Pengaruh Pemberian Infusa Bunga Widuri (Calotropis gigantea (L.) Dryand) Terhadap Hymenolepis sp Secara In Vivo
ABSTRAK
Prevalensi rata-rata himenolepiasis di dunia sebesar 4% dengan prevalensi lebih tinggi pada anak-anak yaitu 16%. Angka kejadian himenolepiasis di Kota Mataram pada tahun 2016 sebesar 13% pada anak-anak. Agen antelmintik bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani himenolepiasis. Bahan alam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bunga widuri (Calotropis gigantea (L.) Dryand). Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh pemberian infusa bunga widuri dalam berbagai konsentrasi terhadap penurunan jumlah telur Hymenolepis sp. pada mencit. Kandungan senyawa bunga widuri dikarakterisasi melalui skrining fitokimia. Pembuatan model hewan terinfeksi Hymenolepis sp dengan cara menyonde sebanyak 540 telur/0.3 mL untuk tiap mencit dan dilakukan uji antelmintik 15 hari pasca infeksi. Uji antelmintik dilakukan dengan membagi 30 ekor mencit menjadi 6 kelompok uji, yaitu kelompok kontrol positif pirantel pamoat 10 mg/ kgBB, kelompok kontrol negatif menggunakan aquades, dan kelompok perlakuan diberikan infusa bunga widuri dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 7,5% b/v. Pengamatan dilakukan pada hari ke 1-3 pasca pemberian obat. Pemeriksaan feses mencit dilakukan dengan menghitung jumlah telur cacing tiap gram feses (TTG) menggunakan kaca hitung McMaster dan menghitung persentase laju penurunan jumlah telur (%FECR) tiap kelompok. Nilai %FECR antar kelompok yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji beda Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney dengan perangkat lunak SPSS versi 29. Infusa bunga widuri mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. Nilai %FECR ketiga infusa berkisar 89-100%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, infusa bunga widuri konsentrasi 5% dan 7,5% b/v memiliki nilai %FECR sebesar 100% sebanding dengan pirantel pamoat 10 mg/kgBB (p>0,05). Kata Kunci : Himenolepiasis, infusa bunga Widuri, Hymenolepis sp
Tidak tersedia versi lain