Text
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBAKARAN AMALGAM DI KECAMATAN SEKOTONG
ABSTRAK
HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBAKARAN AMALGAM DI KECAMATAN SEKOTONG
I Made Dwi Dananjaya, Ida Ayu Eka Widiastuti, Ardiana Ekawanti
Latar belakang: Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) merupakan sumber terbesar emisi merkuri dari emisi merkuri global. Paparan merkuri dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan salah satunya terhadap gangguan fungsi paru. Data dan penelitian mengenai hal ini di Indonesia masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan masa kerja dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja pembakaran amalgam di Kecamatan Sekotong.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang. Populasi penelitian adalah pekerja pembakaran amalgam di Kecamatan Sekotong. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 34 subjek penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara untuk pengisian data dan pemeriksaan fungsi paru dengan spirometer. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Dari 34 subjek penelitian, terdapat 10 orang (29,41%) dengan gangguan fungsi paru restriktif dan 24 orang (71,59%) dengan gangguan campuran. Berdasarkan uji korelasi Spearman diperoleh hasil bahwa masa kerja berpengaruh signifikan terhadap nilai FEV1 (p = 0,027) dengan korelasi yang lemah (r = -0,380 ) dan FVC (p = 0,019) dengan korelasi yang sedang (r = -0,401).
Kesimpulan: Masa kerja berhubungan dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja pembakaran amalgam di Kecamatan Sekotong.
Kata kunci: paparan merkuri, masa kerja, kapasitas fungsi paru, pekerja pembakaran amalgam.
ABSTRACT
THE CORRELATION OF DURATION OF WORK TO LUNG FUNCTIONAL CAPACITY AMONG AMALGAM BURNING WORKERS IN SEKOTONG
I Made Dwi Dananjaya, Ida Ayu Eka Widiastuti, Ardiana Ekawanti
Background: Artisanal and Small-scale Gold Mining (ASGM) is the largest source of global mercury emission. Mercury exposure can cause various health problems, including lung function disorder. Data and research on this subject in Indonesia has been limited, so that it is important to conduct about the correlation of duration of work to lung functional capacity among amalgam burning workers.
Method: This study is a descriptive analytic study using cross sectional design. The population of this study were amalgam burning workers in Sekotong. This study was conducted by 34 participants. Data collection were interviewed and received lung function test using spirometer. Data were analyzed by using Spearman Correlation test.
Results: Among 34 participants, 10 (29,41 %) had restrictive lung disorder and 24 (71,59%) had mixed lung disorder. Spearman correlation analysis showed that there was a significant correlation between working period and FEV1 score (p = 0,027) with weak correlation (r = -0,380), and there was a significant correlation between working period and FVC score (p = 0,019) with moderate correlation ( r = -0,401).
Conclusion: There was a correlation between duration of work and lung functional capacity among amalgam burning workers in Sekotong.
Keywords: mercury exposure, duration of work, lung functional capacity, amalgam burning workers.
Tidak tersedia versi lain