Text
PREVALENSI HBSAG DAN ANTI-HCV POSITIF PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERIODE BULAN JANUARI 2022 ? DESEMBER 2023
ABSTRAK
PREVALENSI HBSAG DAN ANTI-HCV POSITIF PADA PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT PERIODE BULAN JANUARI 2022 ? DESEMBER 2023
Ratu Asyifa Sukma Ayu, Catarina Budyono, Bayu Tirta Dirja
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Latar Belakang : Hepatitis merupakan peradangan pada organ hati yang dapat
disebabkan oleh berbagai penyebab salah satunya adalah virus. Pasien yang
menjalani hemodialisa merupakan salah satu populasi risiko tinggi untuk
terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis C dikarenakan beberapa faktor seperti
penurunan imunitas pasien, kontaminasi silang antar pasien serta pasien
hemodialisa cenderung mendapatkan transfusi berulang yang dimana merupakan
cara penularan paling banyak dari hepatitis B dan hepatitis C. Kondisi ini dapat
memperburuk perjalanan penyakit pasien, yang dikaitkan dengan skor kualitas
hidup lebih buruk hingga risiko kematian yang lebih tinggi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi HBsAg dan AntiHCV positif pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Bulan Januari
2022 ? Desember 2023.
Metode : Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi penelitian ini
adalah pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik total sampling sebanyak 52 responden, setelah diseleksi dengan
kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil : Dari total 52 pasien didapatkan sebanyak 3 pasien dengan HBsAg positif
(3.8%), 5 pasien dengan Anti-HCV positif (9.6%) dan 1 pasien HBsAg dan AntiHCV positif (1.9%). Jumlah penderita hemodialisa paling banyak berada pada
rentang usia 51 - 60 tahun yaitu 22 pasien (42,3%) dengan jenis kelamin paling
banyak adalah perempuan yaitu 28 pasien (53,8%). Lama pasien menjalani
hemodialisa paling banyak yaitu dalam rentang kurang dari satu tahun yaitu 26
pasien (50.0%) dan pasien yang memiliki riwayat transfusi darah sebanyak 36
pasien (69,2%).
Kesimpulan : Prevalensi HBsAg dan Anti-HCV pada pasien penyakit ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah 3.8% dan 9.6%.
Kata Kunci : Hepatitis B, hepatitis C, penyakit ginjal kronik, hemodialisa.
Tidak tersedia versi lain