Text
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU PUTIH SUMBAWA NTB TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa
ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU PUTIH SUMBAWA NTB
TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa
Saskia Safarinaa Hazaa1, Adelia Riezka Rahmi2, Nurmi Hasbi3
Latar belakang:. Bakteri dapat menjadi agen infeksius salah satu contohnya adalah
Pseudomonas aeruginosa . Hingga saat ini terapi infeksi Pseudomonas aeruginosa
menggunakan antibiotik, salah satunya kloramfenikol. Namun, penggunaan antibiotik
dalam jangka panjang dan kepatuhan yang kurang dapat menyebabkan resistensi
antibiotik. Sehingga dibutuhkan alternatif pengobatan yang dapat menggantikan atau
menjadi tambahan, contohnya madu. Madu memiliki senyawa antibakteri dan mudah
untuk didapat, contohnya Madu Putih Sumbawa yang berasal dari pulau Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental analitik laboratorium
dengan desain penelitian randomized control trial dengan post test only control group
design. Hasil dari penelitian tersebut dilihat dari diameter zona hambat yang terbentuk.
Selanjutnya hasil tersebut akan dianalisis secara statistik menggunakan software IBM
SPSS Statistic 25 dengan metode Kruskall-Wallis.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan adanya zona hambat yang terbentuk dari aktivitas
antibakteri Madu Putih Sumbawa dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Pseudomonas aeruginosa yang signifikan (p=0.000). Nilai signifikansi untuk
kelompok ekstrak madu 25% dengan kontrol positif memiliki nilai p value = 0.003,
nilai signifikansi untuk kelompok ekstrak madu 75% dengan kontrol positif memiliki
nilai p value = 0.005, nilai signifikansi untuk kelompok ekstrak madu 25% dengan
kontrol positif memiliki nilai p value = 0. 005. Zona hambat yang terbentuk memiliki
luas yang berbeda, namun walau demikian tetap tergolong dalam kategori lemah bila
dibandingkan dengan diameter pada kontrol positif sebesar 10 mm.x
Kesimpulan: Zona hambat yang terbentuk oleh Madu Putih Sumbawa NTB terhadap
bakteri Pseudomonas aeruginosa dipengaruhi oleh konsentrasi madu yang diberikan.
Semakin tinggi konsentrasi madu yang digunakan maka semakin luas zona hambat
akan terbentuk. Dimana zona hambat terbesar dibentuk pada konsentrasi 100% sebesar
3,46 mm.
Kata kunci: Antibakteri, Madu Putih Sumbawa , NTB, Pseudomonas aeruginosa
Tidak tersedia versi lain