Text
KORELASI ANTARA GRADASI WARNA DAN UMUR LUKA MEMAR PADA KORBAN PENGANIAYAAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MATARAM
ABSTRAK
KORELASI ANTARA GRADASI WARNA DAN UMUR LUKA MEMAR
PADA KORBAN PENGANIAYAAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
MATARAM
Fauzan Faqih, Arfi Syamsun, Ida Lestari Harahap
Penganiayaan merupakan salah satu bentuk tindak kekerasan yang sering
terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, menyebabkan berbagai macam luka,
termasuk luka memar. Awalnya luka memar akan berwarna keunguan kemudian
kehijauan setelah 4-5 hari. Tujuh sampai sepuluh hari kemudian luka memar akan
berwarna kekuningan dan menghilang dalam 14-15 hari. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis korelasi antara gradasi warna dan umur luka memar pada
korban penganiayaan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Penelitian dilakukan
secara analitik korelatif dengan desain cross sectional. Pemilihan sampel
menggunakan metode stratified sampling. Data yang diambil merupakan data
sekunder dengan instrumen berupa Visum et Repertum dan rekam medis korban
penganiayaan pada periode 2019-2024. Sampel penelitian berjumlah 52 kasus yang
memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan gradasi warna luka
memar terdiri dari merah/ungu (84,6%), hijau (5,8%), dan kuning (9,6%), dengan
mayoritas luka ditemukan pada kepala dan leher (50%). Sebagian besar luka memar
terjadi dalam rentang waktu 0-72 jam (96,2%) sejak kejadian. Tidak terdapat
hubungan antara gradasi warna dengan umur luka memar pada korban
penganiayaan (r = -0,085; p = 0,549). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak
terdapat hubungan antara gradasi warna dengan umur luka memar pada korban
penganiayaan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Kata Kunci : Analisis Forensik, Gradasi Warna Memar, Penganiayaan, Umur Luka
Memar, Visum et Repertum
Tidak tersedia versi lain