Text
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN RIWAYAT MEROKOK DENGAN KEJADIAN STROKE BERULANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR MATARAM
ABSTRAK
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN RIWAYAT MEROKOK DENGAN
KEJADIAN STROKE BERULANG DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI
HAJAR MATARAM
I Made Gyanendra Nanda Tresna, Fitriannisa F. Zubaidi, Metta Octora, Ida Ayu
Eka Widiastuti
Latar Belakang: Stroke menjadi salah satu kondisi yang dapat menyebabkan
kematian dan kecacatan persisten yang paling umum terjadi pada orang dewasa di
seluruh dunia. Stroke berulang (sekunder), merupakan salah satu komplikasi yang
sering timbul pada pasien stroke. Serangan stroke berulang bisa lebih fatal dari
stroke pertama, karena bertambahnya luas kerusakan otak yang terjadi akibat
serangan stroke sebelumnya. Aktivitas fisik dan merokok memiliki dampak
signifikan dengan risiko stroke. Merokok dapat menyebabkan fibrinolisis endogen,
peningkatan aktivitas trombosit, dan disfungsi endotel yang dapat meningkatkan
kejadian stroke. Aktivitas fisik yang bersifat pasif pada penderita stroke dapat
meningkatkan risiko stroke berulang disertai dengan risiko peningkatan berat
badan, akumulasi lemak, dan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan
untuk untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dan riwayat merokok dengan
kejadian stroke di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan desain
cross sectional. Variabel yang digunakan dalam penelitan ini adalah aktivitas fisik,
riwayat merokok, dan kejadian stroke. Subjek penelitian berjumlah 58 responden
yang diambil dari pasien poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram
selama tahun 2024 dan terkumpul total 58 responden dengan menggunakan teknik
teknik non-probability sampling, yaitu purposive sampling. Data dianalisis
menggunakan uji Chi-square dan uji Fisher exact.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan aktivitas fisik dengan
kejadian stroke berulang didapatkan nilai p > 0,05 (p= 0,696), sedangkan hubungan
riwayat merokok dengan kejadian stroke berulang didapatkan nilai p > 0,05 (p=
0,476). Hal tersebut bermakna tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
aktivitas fisik dan riwayat merokok dengan kejadian stroke berulang.
Kesimpulan: Aktivitas fisik dan riwayat merokok tidak memiliki hubungan yang
bermakna dengan kejadian stroke berulang di Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Mataram.
Kata Kunci: aktivitas fisik, riwayat merokok, stroke
Tidak tersedia versi lain