Text
UJI AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK KULIT BATANG MALAKA (Phyllanthus emblica L.) DENGAN METODE INDUKSI ASAM ASETAT SECARA IN VIVO
ABSTRAK
Penggunaan analgetik untuk penatalaksanaan nyeri memiliki keterbatasan
terkait efek samping, efektivitas, dan ketergantungan yang sering ditimbulkan.
Tanaman malaka (Phyllanthus emblica L.) telah digunakan secara empiris di
Pulau Sumbawa untuk mengatasi nyeri tenggorokan. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan uji aktivitas analgetik ekstrak kulit batang malaka (EKBM)
secara in vivo dengan metode induksi asam asetat. Mencit dibagi menjadi 5
kelompok secara acak meliputi kontrol negatif (K-) CMC Na 1%, kontrol positif
(K+) ibuprofen 52 mg/KgBB mencit, dan sediaan uji EKBM1, EKBM2, dan
EKBM3 dengan dosis berturut-turut sebesar 250, 500, 750 mg/KgBB mencit
secara oral. Aktivitas analgetik dilihat berdasarkan jumlah geliat, % proteksi
analgetik, dan % efektivitas analgetik. Hasil skrining fitokimia menunjukkan
EKBM positif mengandung senyawa flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Rerata
jumlah geliat pada kelompok K (-), K (+), EKBM1, EKBM2, dan EKBM3
berturut-turut adalah 105,60; 75,60; 60,60; 59,40; dan 40,20. Hasil one way
ANOVA data jumlah geliat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna
antar semua kelompok (p < 0.05). Selanjutnya, dilakukan uji LSD yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p < 0.05) pada semua
kelompok EKBM dibandingkan dengan K (+) dan K (-). Pada kelompok EKBM1
dengan EKBM2 tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0.05). Nilai % proteksi
analgetik diperoleh hasil K (+), EKBM1, EKBM2, dan EKBM3 berturut-turut
sebesar 28,41%; 42,61%; 43,74%; dan 61,93%, sedangkan nilai % efektivitas
analgetik diperoleh hasil 100%; 150%; 154%; dan 218%. Berdasarkan uji
aktivitas analgetik, EKBM pada tiga variasi dosis menunjukkan aktivitas
analgetik. Aktivitas analgetik tertinggi pada EKBM dosis 750 mg/KgBB mencit.
Kata kunci: Aktivitas analgetik, asam asetat, efektivitas analgetik, geliat, kulit
batang malaka, proteksi analgetik
Tidak tersedia versi lain