Text
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN TANJUNG KARANG MATARAM
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DI KELURAHAN TANJUNG KARANG MATARAM
Idamaryani, Dewi Suryani, Rika Hastuti Setyorini
Latar Belakang: Demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di daerah tropis dan subtropis. DBD merupakan penyakit yang yang diperantarai oleh vektor nyamuk dengan insidensi demam berdarah di NTB cenderung meningkat tiap tahunnya. Masalah ini terjadi karena pengetahuan masyarakat terutama Ibu mengenai Demam Berdarah yang kurang sehingga menyebabkan ketidakpedulian masyarakat dalam pencegahan DBD. Tingkat pengetahuan yang baik ataupun buruk dapat mempengaruhi perilaku pencegahan yang dapat menghindarkan dari resiko terkena Demam Berdarah Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan Ibu mengenai DBD, serta mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu dengan perilaku pencegahan terhadap DBD di Kelurahan Tanjung Karang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Sebanyak 100 Ibu yang berada di wilayah Kelurahan Tanjung Karang terlibat dalam penelitian ini selama periode Desember 2015 sampai Februari 2016. Data di analisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square (x2).
Hasil: Karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak pada umur 40-49 tahun (29%) dengan tingkat pendidikan tertinggi lulusan SD (35%) dan pekerjaan terbanyak Ibu Rumah Tangga (66%). Sebagian besar responden (87%) memiliki tingkat pengetahuan yang buruk dan hanya 41% responden yang mempunyai perilaku pencegahan yang baik terhadap DBD. Penelitian ini menunjukkan adannya hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan DBD pada Ibu di Kelurahan Tanjung Karang (P value = 0,027).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang buruk di translasikan terhadap perilaku pencegahan yang buruk pula. Dengan demikian masih perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku Ibu terkait pencegahan DBD di Kelurahan Tanjung Karang yang bersifat berklanjutan dan cost effective. Dengan demikian maka upaya promosi sebaiknya lebih spesifik memberikan informasi terkait pengetahuan dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam rumah tangga.
Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Pencegahan, Ibu, DBD
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND PREVENTIVE ATTITUDES ON DENGUE AMONG MOTHERS IN TANJUNG KARANG, MATARAM
Idamaryani, Dewi Suryani, Rika Hastuti Setyorini
Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) remains a global public health issue, especially in the tropics and subtropics areas. DHF is a mosquito borne disease and the incidence in NTB tends to increase each year. This is presumably due to lack of knowledge on dengue, consequently causes low preventive attitudes in the community. This study aims to determine knowledge and preventive practices regarding dengue and to assess the association between dengue knowledge and preventive practice amongst mothers in Tanjung Karang.
Methods: This study was an observational analytical, cross sectional study design. Data were collected through an interview using a structured questionnaire. A total of 100 mothers from Tanjung Karang were involved in the study during the period of December 2015 until February 2016. Data were analysed by Chi-square (x2) statistical test (p value < 0.05 considered significant).
Results : The majority of age group in this study were 40-49 years ( 29 % ) with the highest educational level was primary school ( 35 % ) and the majority were housewife ( 66 % ). More then half of respondents ( 87 % ) had a poor level of knowledge, and only 41 % of the respondents had good preventive practice of dengue. This study reveals association between level of knowledge and prevention behaviors of mother against Dengue in Tanjung Karang (p value = 0.027).
Conclusion : These findings suggest that poor knowledge would be translated to poor preventive practice on dengue. Thus a sustainable and inexpensive awareness program to increase knowledge and preventive practice are required. Future campaign should focus on a more detailed information regarding knowledge and preventive meassures.
Keywords : Knowledge, Prevention Behaviors , Mothers , DHF
Tidak tersedia versi lain