EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA LINN) TERHADAP KADAR ALP DAN GGT PADA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI CCL4 (KARBON TETRAKLORIDA)

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Image of EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA LINN) TERHADAP KADAR ALP DAN GGT PADA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI CCL4 (KARBON TETRAKLORIDA)

Text

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA LINN) TERHADAP KADAR ALP DAN GGT PADA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI CCL4 (KARBON TETRAKLORIDA)

I Gede Suaranta - Nama Orang;

ABSTRAK

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA LINN) TERHADAP KADAR ALP DAN GGT PADA TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI CCL4 (KARBON TETRAKLORIDA)

Latar Belakang: Obat-obatan penginduksi kerusakan hati sering digunakan di Indonesia, bahkan 35,32% obat ini diberikan pada pasien gangguan hati. Annona squamosa Linn (srikaya) sebelumnya dilaporkan memiliki efek hepatoprotektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak daun A. squamosa terhadap kadar ALP dan GGT serum pada tikus yang diinduksi CCL4.
Metode: Dua puluh tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (injeksi minyak zaitun, intraperitoneal), kelompok kontrol positif (injeksi CCl4 dalam minyak zaitun, intraperitoneal), kelompok dosis 1 dan dosis 2 (tikus diinduksi CCl4 dan diberikan ekstrak daun A. squamosa 300 dan 350 mg/kgBB). Kerusakan hati diinduksi dengan injeksi CCl4 10% dalam minyak zaitun serial selama 5 minggu, diikuti 4 minggu pemberian ekstrak daun A. squamosa (300 dan 350 mg/kgBB) sekali sehari, sejak minggu ke-5. Sampel darah intrakardiak diambil pada akhir minggu ke-8. Perbedaan rerata kadar ALP antarkelompok dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, sementara kadar GGT dengan uji Anova dan post hoc LSD.
Hasil: Rerata kadar ALP serum tertinggi pada kelompok kontrol positif yaitu 265,80 ± 65,48 IU/L, diikuti secara berurutan oleh kelompok kontrol negatif, dosis 1 dan dosis 2 adalah 247,20 ± 85,95 IU/L, 226,00 ± 37,50 IU/L, dan 223,00 ± 30,72 IU/L. Rerata kadar GGT serum tertinggi adalah kelompok kontrol negatif sebesar 4,06 ± 0,61 IU/L, diikuti secara berurutan oleh kelompok kontrol positif, dosis 1 dan dosis 2 adalah 3,86 ± 0,34 IU/L, 2,40 ± 1,01 IU/L dan 1,60 ± 1,07 IU/L. Rerata kadar GGT serum kelompok dosis 1 dan 2 memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol. Rerata kadar ALP serum tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.
Simpulan: Pemberian ekstrak daun A. squamosa L. berpengaruh signifikan terhadap kadar GGT serum tikus yang diinduksi CCl4, namun tidak signifikan terhadap kadar ALP.
Kata Kunci: Annona squamosa, hepatoprotektor, CCl4, ALP, GGT

ABSTRACT
EFFECT OF ANNONA SQUAMOSA LINN (SRIKAYA) LEAF EXTRACT ON ALP AND GGT SERUM LEVELS OF CCL4 – INDUCED WISTAR RATS (RATTUS NORVEGICUS)

Background: Drugs that induce liver injury commonly used in Indonesia and even 35.32% of this drugs were given to patients with liver disease. Annona squamosa was previously reported to have hepatoprotector effect. The aim of this study was to investigate the effect of A. squamosa Linn leaf extract on ALP and GGT serum level in CCl4 – induced rats.
Methode: Twenty male wistar rats (Rattus norvegicus) were divided into 4 groups. Negative control (intraperitoneal injection of olive oil), positive control group (intraperitoneal injection of CCl4 10% in olive oil), dose 1 and dose 2 groups (CCl4 – induced rats with administration of 300 and 350 mg/kgBW of A. squamosa). Liver damage were induced by serial injection of 10% CCl4 in olive oil for 5 weeks, followed by 4 weeks of oral administration of A. squamosa leaf extract (300 and 350 mg/kgBW) once daily, since the 5th week. Intracardiac blood samples were taken at the end of the 8th week. The mean difference between groups of ALP levels were analyzed by Kruskal-Wallis test, while GGT levels by ANOVA and post hoc LSD test.
Result: The highest level of serum ALP was found in the positive control group by 265.80 ± 65.48 IU/L, followed sequentially by the negative control group, dose 1 and dose 2 by 247.20 ± 85.95 IU/L, 226.00 ± 37.50 IU/L and 223.00 ± 30.72 IU/L. The highest level of serum GGT was found in negative control group by 4.06 ± 0.61 IU/L, followed sequentially by the positive control group, dose 1 and dose 2 by 3.86 ± 0.34 IU/L, 2.40 ± 1 01 IU/L and 1.60 ± 1.07 IU/L. The mean levels of GGT serum dose 1 and dose 2 groups were significantly different compared to the positive control and negative control groups. The mean levels of ALP serum beetwen groups showed no significant difference.
Conclusion: Administration of A. squamosa leaf extract is able to significantly influence the GGT serum levels of CCl4 - induced rats, but insignificantly to ALP serum levels.
Keyword: Annona squamosa, hepatoprotector, CCl4, ALP, GGT

Ketersediaan

Perpustakaan FKIK Unram 615.3 IGE e 2016 KTI

H1A012023

Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri: -
No. Panggil: 545
Penerbit: Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2016
Deskripsi Fisik: -
Bahasa: Indonesia
ISBN/ISSN: -
Klasifikasi: 615.3
Tipe Isi: -
Tipe Media: -
Tipe Pembawa: -
Edisi: -
Subjek: KTI
Organic Drugs
Hati
obat tradisional
herbal
Daun srikaya
Annona squamosa
hepatoprotektor
KTI PSPD
Info Detail Spesifik: -
Pernyataan Tanggungjawab: -

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas

Tidak Ada Data

Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar