Text

PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN OBAT TRADISIONAL KHAS NTB (SASAK) DARI REBUSAN AIR DAUN SALAM, AKAR ALANG-ALANG, SAMBILOTO, DAN PEGAGAN TERHADAP KADAR HDL KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS L) DISLIPIDEMIA

---

ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN RAMUAN OBAT TRADISIONAL KHAS NTB (SASAK) DARI REBUSAN AIR DAUN SALAM, AKAR ALANG-ALANG, SAMBILOTO, DAN PEGAGAN TERHADAP KADAR HDL KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS L) DISLIPIDEMIA
Latar belakang: Dislipidemia merupakan suatu kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan kolesterol dalam darah ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan Low Density Lipoprotein kolesterol serta dengan penurunan kadar High Density Lipoproteinkolesterol darah. Penurunan kadar HDL kolesterol merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Ramuan obat khas NTB (Sasak) merupakan kombinasi dari empat tanaman yang dipercaya masyarakat NTB memiliki efek terhadap perbaikan profil lipid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ramuan obat khas NTB (Sasak) dari rebusan air daun salam, akar alang-alang, sambiloto dan pegagan terhadap kadar HDL kolesterol tikus putih (Rattus norvegicus L.).
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental. Unit replikasi yang digunakan sebanyak 20 ekor tikus (Rattus norvegicus L.) jantan galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok perlakuan (P) diberikan induksi dislipidemia selama 21 hari dengan ramuan obat khas NTB (Sasak) dengan dosis 3,75 ml/hari selama 14 hari. Kelompok kontrol positif 1 (K1) diberikan induksi dislipidemia selama 21 hari tanpa terapi, kelompok kontrol positif 2 (K2) diberikan induksi dislipidemia dengan terapi simvastatin dengan dosis 1,25 mg/hari selama 14 hari. Kelompok kontrol negatif (K3) hanya diberikan pakan konsentrat saja. Pada akhir minggu ke-5 dilakukan pengambilan sampel darah intrakardiak dan dilakukan pemeriksaan kadar HDL kolesterol. Analisis data dilakukan dengan uji statistik parametrik, yaitu uji One-Way ANOVA.
Hasil: Rerata dan simpang baku kadar HDL kolesterol pada P, K1, K2 dan K3 masing-masing 29,50 ± 6,27 mg/dl, 43,40 ± 7,15 mg/dl, 41,00 ± 7,17 mg/dl dan 35,75 ± 6,90 mg/dl. Rerata kadar HDL kolesterol paling rendah ditemukan pada kelompok (P) dan (K3). Akan tetapi, hasil uji statistik One –way Anova didapatkan nilai signifikansi p>0,05 yang menunjukkan tidak ada perbedaan kadar HDL kolesterol yang bermakna antar kelompok.
Kesimpulan: Pemberian ramuan obat tradisional khas NTB (Sasak) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kadar HDL kolesterol tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi dislipidemia.
Kata kunci: Dislipidemia, HDL, antioksidan, ramuan obat tradisional khas NTB.




ABSTRACT
EFFECT OF TRADITIONAL MEDICINAL HERBS TYPICAL NTB (SASAK) FROM BAY LEAF, ALANG-ALANG ROOT, SAMBILOTO, AND PEGAGAN BOILING WATERS ON HDL CHOLESTEROL LEVEL IN RATS ct(RATTUS NOVERGICUS L) DYSLIPIDEMIA


Background: Dyslipidemia is a condition of blood cholesterol imbalance characterized by increased levels of total cholesterol and Low Density Lipoprotein cholesterol, with decreased levels of High Density Lipoprotein blood cholesterol. The decreased levels of HDL cholesterol is one of the risk factors of cardiovascular disease. Traditional medicinal potion of NTB (Sasak) is a combination of four plants believed by the locals to be able to improve the lipid profile. This study was conducted to determine the effect of those medicinal herbs of NTB (Sasak) with HDL cholesterol level of rats (Rattus norvegicus L.).
Methods: This research was an experimental study. Unit of replication used 20 male rats (Rattus norvegicus L.) wistar strain that were divided into 4 groups. The treatment group (P) induced dyslipidemia for 21 days and traditional medicinal potion of NTB (Sasak) at a dose of 3.75 ml/day for 14 days. Positive control group 1 (K1) induced dyslipidemia for 21 days without treatment, the positive control group 2 (K2) induced by therapy of dyslipidemia, simvastatin, at a dose of 1.25 mg/day for 14 days and the negative control group (K3) was given only concentrated feed alone. At the end of week 5, intra cardiac blood samples were taken and HDL cholesterol was examined. Data was analyzed using parametric statistical test, which is One–way Anova test.
Results: The mean levels and standard deviations of HDL cholesterol in P, K1, K2 and K3 29.50 ± 6.27 mg/dl, 43.40 ± 7.15 mg/dl, 41.00 ± 7.17 mg/dl and 35.75 ± 6,90 mg/dl respectively. Lowest levels of HDL cholesterol were found in the group (P) and (K3). However, the results of statistical tests One –way Anova obtained p value of p>0.05, which showed there was no significant difference in levels of HDL cholesterol between groups.
Conclusion: Traditional medicinal herbs of NTB (Sasak) did not significantly affect HDL cholesterol level in rats (Rattus norvegicus) induced dyslipidemia.
Keywords: Dyslipidemia, HDL, antioxidant, traditional medicinal herbs of NTB.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

548

Penerbit

Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2016

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

615.3

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

KTI
Organic Drugs
obat tradisional
daun salam
herbal
Dislipidemia
HDL
KTI PSPD

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar