Text

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH BIT (Beta vulgaris L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)

---

ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH BIT (Beta vulgaris L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)
Maharani, Ima Arum Lestarini, Siti Rahmatul Aini
Latar Belakang: Pada tahun 2001, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian di Indonesia. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian terbanyak dibandingkan dengan jenis PJPD lainnya. Trigliserida merupakan komponen lemak terbanyak pada makanan sehari-hari. Tingginya kadar trigliserida dalam darah meningkatkan risiko terjadinya aterosklerois dan berkembang menjadi PJK. Buah bit (Beta vulgaris L.) diduga memiliki kandungan antioksidan flavonoid yang tinggi karena memiliki pigmen berwarna gelap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah bit (Beta vulgaris L.) terhadap kadar trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus L.), sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan aterosklerosis
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan pengambilan darah setelah perlakuan atau randomized control group post test only design. Sampel yang digunakan adalah populasi tikus putih (Rattus norvegicus) berjumlah 25 ekor dengan jenis kelamin jantan, berat berkisar 150-300 gram dan umur berkisar 8-12 minggu. Tikus dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif (K(-)) diberi diet normal, kontrol positif diberi diet tinggi lemak (K(+)), kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 diberi diet tinggi lemak dan ekstrak buah bit dosis 116,5; 233, dan 466 mg/ 200 gr BB/ hari. Ekstrak buah bit diberikan secara oral melalui sonde lambung selama 15 hari. Kadar trigliserida yang diperoleh dianalisis dengan metode statistik oneway ANOVA.
Hasil: Rerata kadar trigliserida paling rendah dan paling tinggi ditemukan pada kelompok perlakuan P1 dan P3 yaitu 48,4 ± 17,1 mg/dL dan 112 ± 74,5 mg/dL. Rerata trigliserida pada kelompok kontrol K(-) dan K(+), serta kelompok perlakuan P2 berturut-turut adalah 89 ± 34,8; 78,2 ± 22,2; 60,2 ± 27,6 mg/dL. Hasil uji statistik menunjukan pemberian ekstrak buah bit (Beta vulgaris L.) tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap penurunan kadar trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus L.) dengan nilai p = 0,14 (p > 0,05).
Kesimpulan: Pemberian ekstrak buah bit (Beta vulgaris L.) tidak memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar trigliserida tikus putih (Rattus norvegicus L.).
Kata Kunci: Trigliserida, buah bit (Beta vulgaris L.), flavonoid




ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BEET ROOT (Beta vulgaris L.) EXTRACT TOWARD TRIGLYCERIDE SERUM LEVELS ON WHITE RATS (Rattus norvegicus L.)
Maharani, Ima Arum Lestarini, Siti Rahmatul Aini
Background: In 2001, cardiovascular disease became the main cause of death in Indonesia. Coronary artery diseases cause most of death compared to another cardiovascular disease. Triglyceride is the largest fat components of daily foods. Elevated triglyceride serum levels increase the risk of atherosclerosis and could developed into coronary artery disease. Beet root (Beta vulgaris L.) is believed to have high contents of flavonoid antioxidant since it has dark pigment. The aim of this study is to determine the influence of beet root (Beta vulgaris L.) extract toward triglyceride serum levels on white rats (Rattus norvegicus L.) as atherosclerosis prevention.
Methods: This study using an experimental laboratory with Completely Random Design (CRD) and post test only control design. The subject consists of 25 male white rats, weigh 150-300 grams, and aged 8-12 weeks. Rats were divided into 5 groups: negative control (K(-)) was given normal diet, positive control (K(+)) was given high fat diet, P1, P2, and P3 group were given high fat diet and therapies of 116,5; 233, and 466 mg/200 gr BW/day doses of Beta vulgaris extract. The beet root extract was given using stomach probe for 15 days. The result of triglyceride serum levels were statistically analyzed with oneway ANOVA.
Result: The lowest and highest mean levels of triglyceride serum found in treated group P1 and P3: 48,4 ± 17,1 mg/dL and 112 ± 74,5 mg/dL. The triglyceride mean in each control group K(-) and K(+), and also treated group P2 was follows: 89 ± 34,8; 78,2 ± 22,2; 60,2 ± 27,6 mg/dL. The results of statistical test indicate that there is no significant changes in triglyceride serum levels of all groups (p > 0,05).
Conclusion: The administration of beet root (Beta vulgaris L.) extract cannot reduce triglyceride serum levels of rats (Rattus norvegicus L.).
Key Words: Triglyceride, beet root (Beta vulgaris L.), flavonoid

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

433

Penerbit

Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2015

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

615.3

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Organic Drugs
TRIGLISERIDA
obat tradisional
herbal
ekstrak
buah bit
Beta vulgaris L.
KTI PSPD

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar