PENGARUH TEH BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN CCL4

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Image of PENGARUH TEH BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN CCL4

Text

PENGARUH TEH BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN CCL4

I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari - Nama Orang;

ABSTRAK
PENGARUH TEH BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN CCL4

I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari, Nurhidayati, Mohammad Rizki,
Harman Juniardi
Latar belakang: Hati adalah organ metabolik terbesar di tubuh. Bila hati mengalami kerusakan, maka akan terjadi gangguan fungsi hati. Bayam merah (Amaranthus tricolor) diketahui mengandung antioksidan dan berpotensi melindungi jaringan hati dari kerusakan. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh teh bayam merah (Amaranthus tricolor) terhadap kerusakan hati dengan parameter SGOT dan SGPT.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teh bayam merah (Amaranthus tricolor) terhadap kerusakan hati pada tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi dengan CCl4.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental. Unit replikasi yang digunakan yakni sebanyak 20 ekor tikus (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok perlakuan pertama (P1) diberikan CCl4 dengan dosis 1 ml/kgbb selama 4 minggu dan teh bayam merah dengan konsentrasi 10%. Kelompok perlakuan kedua (P2) diberikan CCl4 dengan dosis 1 ml/kgbb selama 4 minggu dan teh bayam merah dengan konsentrasi 15%. Kelompok kontrol positif (K1) diberikan CCl4 dengan dosis 1 ml/kgbb selama 4 minggu, dan kelompok kontrol negatif (K2) diberikan minyak zaitun dengan dosis 1 ml/kgbb selama 4 minggu. CCl4 dan minyak zaitun diberikan secara intraperitoneal. Sedangkan teh bayam merah diberikan dengan sonde. Pada akhir minggu ke-8 dilakukan pengambilan sampel darah intrakardiak dan dilakukan pemeriksaan kadar SGOT dan SGPT. Pengaruh pemberian teh bayam merah diuji dengan uji One-Way ANOVA dan Kruskal-Wallis.
Hasil: Rerata kadar SGOT pada P1,P2,K1, dan K2 masing-masing 138,67±45,39 IU/L, 121,67±20,03 IU/L, 202,33±42,25 IU/L, dan 139,33±25,42 IU/L. Rerata kadar SGPT pada P1,P2,K1, dan K2 masing-masing 71,33±13,20 IU/L, 61,33±22,5 IU/L, 79±3,46 IU/L, dan 72±7,93 IU/L. Berdasarkan rerata kadar SGOT dan SGPT, pemberian teh bayam merah memiliki pengaruh dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT tikus, namun pengaruh yang dimiliki tidak signifikan (p>0,05) secara statistik.
Simpulan: Pemberian teh bayam merah memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi CCl4.

Kata kunci: Hati, bayam merah (Amaranthus tricolor), CCl4, SGOT, SGPT.

ABSTRACT
EFFECT OF RED SPINACH (AMARANTHUS TRICOLOR) LEAF TEA ON SGOT AND SGPT LEVEL IN RATS (RATTUS NORVEGICUS) THAT ARE INDUCED BY CCL4

I Gusti Ayu Putu Wahyu Widiantari, Nurhidayati, Mohammad Rizki,
Harman Juniardi
Background: Liver is the biggest metabolic organ in body. If there is liver damage, it will disturb the liver functions. Red spinach (Amaranthus tricolor) has antioxidant effect and can protect liver cell from damage. Therefore, we conduct this study to know the effect of red spinach (Amaranthus tricolor) leaf tea to the liver damage using SGOT and SGPT as the parameters.
Aim: The purpose of this study is to know the effect of red spinach (Amaranthus tricolor) leaf tea on SGOT and SGPT level in rats (Rattus norvegicus) that are induced by CCl4.
Method: This study was an experimental study. The unit of this study were male wistar rats (Rattus norvegicus). There were 20 rats divided into 4 groups. The first group (P1) treated as experimental group were given 1 ml/kgbb CCl4 for 4 weeks and red spinach tea with 10% concentration, the second group (P2) treated as experimental group were given 1 ml/kgbb CCl4 for 4 weeks and red spinach tea with 15% concentration, and the third group (K1) made as positive control group were given 1 ml/kgbb CCl4 for 4 weeks. The fourth group (K2) as the negative control group were given 1 ml/kgbb olive oil for 4 weeks. CCl4 and olive oil were injected intraperitoneally while red spinach leaf tea were given orally. At the end of the 8th week, blood samples were collected by intracardiac puncture and a liver function test was conducted with SGOT and SGPT as the parameters. The effect of red spinach leaf tea on SGOT and SGPT level were tested statistically using One-Way ANOVA and Kruskal-Wallis test.
Result: The mean of SGOT level in P1,P2,K1, and K2 were 138,67±45,39 IU/L, 121,67±20,03 IU/L, 202,33±42,25 IU/L, and 139,33±25,42 IU/L respectively. The mean of SGPT level in P1,P2,K1, and K2 were 71,33±13,20 IU/L, 61,33±22,5 IU/L, 79±3,46 IU/L, and 72±7,93 IU/L respectively. Based on the mean of SGOT and SGPT level, red spinach leaf tea had an effect in reducing SGOT dan SGPT level but the statistical test showed the effect of red spinach leaf tea is not significant (p>0,005).
Conclusion: Effect of red spinach leaf tea on SGOT and SGPT level of the rats is not significant.

Key words: Liver, red spinach (Amaranthus tricolor), CCl4, SGOT, SGPT.

Ketersediaan

Perpustakaan FKIK Unram 615.3 IGU p 2015 KTI

H1A012022

Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri: -
No. Panggil: 480
Penerbit: Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2015
Deskripsi Fisik: -
Bahasa: Indonesia
ISBN/ISSN: -
Klasifikasi: 615.3
Tipe Isi: -
Tipe Media: -
Tipe Pembawa: -
Edisi: -
Subjek: KTI
Organic Drugs
SGPT
obat tradisional
herbal
teh daun bayam merah
Amaranthus tricolor l
daun bayam merah
bayam
SGOT
KTI PSPD
Info Detail Spesifik: -
Pernyataan Tanggungjawab: -

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas

Tidak Ada Data

Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar