Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PERBANDINGAN LAMA HILANGNYA NYERI (ANALGESIA) PADA PEMBERIAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH MORFIN 0,1 mg INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH NACL 0.9% 0,1 cc INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL
Penanda Bagikan

Text

PERBANDINGAN LAMA HILANGNYA NYERI (ANALGESIA) PADA PEMBERIAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH MORFIN 0,1 mg INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH NACL 0.9% 0,1 cc INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL

Imam Mardani - Nama Orang;

ABSTRAK
PERBANDINGAN LAMA HILANGNYA NYERI (ANALGESIA) PADA PEMBERIAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH MORFIN 0,1 mg INTRATEKAL DENGAN BUPIVAKAIN 0,5% 12,5 mg HIPERBARIK DITAMBAH NACL 0.9% 0,1 cc INTRATEKAL PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI SPINAL

Latar Belakang : Nyeri pasca operasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada pasien yang sudah menjalani operasi. Penggunaan anestesi spinal termasuk salah satu teknik anestesi yang dapat dipilih untuk mengurangi nyeri pasca operasi. Obat yang dapat digunakan sebagai agen anestesi adalah kombinasi bupivakain dan morfin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan morfin 0,1 mg pada bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik secara intratekal untuk memperpanjang lama analgesia.
Metode : Penelitian ini bersifat analitik deskriptik dengan menggunakan data sekunder. Penelitian dilakukan terhadap 48 pasien dengan status fisik ASA I-II yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok A (perlakuan) mendapat bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah morfin 0,1 mg intratekal dan kelompok B (kontrol) mendapat bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik ditambah NaCl 0,9% 0,1 cc intratekal. Penilaian lama analgesia dilakukan sampai terjadinya regresi 2 segmen dari level maksimal blok torakal yang dicapai. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan independent t-test dan uji Mann whitney
Hasil : hasil penelitian ini didapatkan bahwa lama analgesia kelompok perlakuan lebih panjang dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan perbedaan bermakna.
Simpulan : simpulan dari penelitian ini adalah pemberian morfin 0,1 mg sebagai adjuvant pada bupivakain 0,5% 12,5 mg hiperbarik intratekal dapat memperpanjang lama analgesia pasca operasi tanpa ada efek samping bermakna
Kata kunci : Bupivakain hiperbarik, Morfin, Lama analgesia, Efek samping




 
ABSTRACT
COMPARISON DURATION OF ANALGESIA BETWEEN BUPIVACAINE 0.5% 12.5 MG HYPERBARIC INTATHECAL ADDED WITH MORPHINE 0,1 MG WITH BUPIVACAINE 0.5% 12.5 MG HYPERBARIC ADDED WITH NACL 0.9% 0,1 CC INTRATHECAL IN PATIENTS WITH SPINAL ANESTEHSIA

Background : Postoperative pain is one of the factors that affect the comfort of the patients who had undergone surgery. The use of spinal anesthesia is one of the anesthetic technique that can be chosen to reduce postoperative pain. Drugs that can be used as an anesthetic agent is a combination of bupivacaine and morphine. This study aims to determine the effectiveness of the addition of morphine 0.1 mg to 12.5 mg of bupivacaine 0.5% in intrathecal hyperbaric to prolong analgesia.
Method : This research is a analytical descriptive using secondary data. The study was conducted on 48 patients with ASA physical status I-II that were divided into two groups. Group A (treatment) received 0.5% bupivacaine 12.5 mg hyperbaric added with 0.1 mg of intrathecal morphine and group B (control) received 0.5% bupivacaine 12.5 mg of hyperbaric added with 0.9% NaCl 0.1 cc intrathecal. Assessment of the analgesia duration was done until the regression of two segments of the maximum level achieved thoracic block. Statistical analysis in this study is using independent t-test and Mann Whitney.
Result : The results of this study showed a significant differents where the duration of analgesia is longer in treatment group compared with the control group.
Conclusion : The conclusion of this study is the addition of morphine 0.1 mg as adjuvant at 0.5% bupivacaine hyperbaric 12.5 mg intrathecal can extend longer postoperative analgesia without any significant side effects
Key Words : Bupivacaine Hyperbaric, morphine, The length of analgesia, side effects





Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram 617.96 IMA p 2015 KTI
H1A212026
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
482
Penerbit
Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2015
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
617.96
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KTI
Anestesi spinal
bupivacaine
bius
Anestesi
analgesia
KTI PSPD
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?