Text
PERBEDAAN CUP TO DISC RATIO PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN NON DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP NTB
PERBEDAAN CUP TO DISC RATIO PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN NON DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLI PENYAKIT DALAM RSUP NTB
Puji Nurhidayati, Monalisa Nasrul, Dian Puspita Sari
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Abstrak
Latar belakang : Diabetes mellitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis dan progresif. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi kronis berupa kerusakan mikrovaskular pada semua organ termasuk pada organ mata. Gangguan mata yang disebabkan oleh diabetes seperti retinopati dan glaukoma dapat mengakibatkan kerusakan fungsi dari saraf optik. Kerusakan saraf optik ini merupakan ancaman utama pada pasien diabetes yang dapat menimbulkan disabilitas, depresi, keterbatasan mobilitas, dan semua ini menyebabkan penurunan kualitas hidup pada pasien DM. Uji tapis diperlukan sebagai deteksi awal terjadinya kerusakan papil saraf optik. Pemeriksaan Cup to Disc Ratio (CDR) merupakan pemeriksaan standar untuk mengevaluasi keadaan papil saraf optik. Peneliti bermaksud melakukan uji tapis terhadap nilai CDR pada pasien DM dan Non-DM RSUP NTB.
Metode : Penelitian ini melakukan pemeriksaan pada 46 pasien (23 pasien pada setiap kelompok, pasien DM dan Non-DM) yang berkunjung ke Poli Penyakit Dalam RSUP NTB pada bulan November 2013 – Februari 2014. Pasien akan menjalani proses wawancara dengan kuesioner, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan mata. Pemeriksaan CDR menggunakan oftalmoskop direk untuk mengetahui CDR vertikal maupun horizontal. Analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
Hasil : Frekuensi abnormalitas CDR pada kelompok DM ditemukan lebih tinggi daripada kelompok non-DM meskipun tidak berbeda secara signifikan (p=0,158). Pada kelompok DM ditemukan CDR abnormal pada 4 pasien (17,39%), sedangkan pada kelompok non-DM hanya pada 1 pasien (4,34%).
Kesimpulan : Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara Cup to Disc Ratio pada pasien DM dan non-DM di Poli Penyakit Dalam RSUP NTB.
Kata kunci : Cup to disc ratio, diabetes mellitus tipe 2, non diabetes mellitus tipe 2.
Abstract
Background: Type 2 diabetes mellitus (DM) is a chronic and progressive disease. It causes chronic complications such as microvascular damage in multiple organ including eyes. Ophtalmologic complications caused by DM including retinopathy and glaucoma which could damage optic nerve fibers. This is a major threat for DM patients that can lead to disabilities, depression and limited mobility that decrease the patients’ quality of life. Considering the impact, screening for optic nerve damage is required for DM patients as an early detection of optic nerve damage. Measurement of Cup to Disc Ratio (CDR) is a standard test to evaluate the optic nerve. Therefore, this study aimed to conduct a screening test to evaluate the CDR of Type II DM patients and compare it to non-DM patients in NTB Provincial Hospital.
Methods: This study examined 46 patients (23 from each group, Type 2 DM patients and Non-DM patients) who visit the Internal Medicine outpatient clinic in NTB Provincial Hospital between November 2013 – Februari 2014 . Patients underwent an interview, blood pressure test and ocular examination. The vertical and horizontal dimension of CDR were assessed through a direct ophtalmoscopy examination. Statistical analysis were performed using SPSS.
Results: Proportion of abnormal CDR was found higher in Type 2 DM group compared to Non-DM group although it was not statistically significant (17.39% and 4,34% respectively, p=0,158).
Conclusion: Proportion of patients with abnormal CDR did not differ significantly between the two groups.
Keywords: Cup to disc ratio, diabetes mellitus type 2, non diabetes mellitus tipe 2.
Tidak tersedia versi lain