Text

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS FLUOROQUINOLON (CIPROFLOXACIN) PADA PASIEN KATEGORI DROP OUT DAN YANG MENJALANI PENGOBATAN KATEGORI II DI WILAYAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

---

ABSTRAK

RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS FLUOROQUINOLON (CIPROFLOXACIN) PADA PASIEN KATEGORI DROP OUT DAN YANG MENJALANI PENGOBATAN KATEGORI II DI WILAYAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
Fandi Setiawan, Slamet Tjahjono, Nurhidayati

Latar belakang, tujuan, dan manfaat: Tuberkulosis (TB) merupakan masalah besar kesehatan dunia termasuk juga untuk Indonesia. Indonesia sekarang berada pada urutan keempat negara dengan kasus TB tertinggi di dunia. Resistensi kuman TB semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Bentuk dari resistensi yang menghawatirkan adalah Multi Drug Resistance Tuberculosis (MDR-TB) dan Extensive Drug Resistance Tuberculosis (XDR-TB). Pengobatan dari MDR-TB akan lebih menantang, memerlukan penggunaan obat lini kedua. Salah satu yang termasuk obat anti tuberkulosis (OAT) lini kedua adalah golongan fluoroquinolon yaitu ciprlofloxacin. Tidak ada data mengenai resistensi kuman TB terhadap ciprofloxacin di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Lombok Barat, maka peneliti menganggap penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kejadian resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap obat anti tuberkulosis ciprofloxacin pada pasien kategori drop out dan yang menjalani pengobatan kategori II di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pasien agar mendapat terapi adekuat dan bagi pihak yang terkait dengan program penanggulangan TB terutama Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Metode pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria awal sebanyak 19 orang. Selanjutnya dilakukan uji BTA dan didapatkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria BTA positif sebanyak 2 orang. Sampel BTA positif dikultur dalam media Ogawa dan dilanjutkan dengan uji resistensi terhadap ciprofloxacin. Hasilnya kemudian diolah dan dan disajikan secara deskriptif dalam persentase, untuk mengetahui tingkat resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap ciprofloxacin.
Hasil: Dua sampel yang dilakukan uji resistensi dinyatakan mengalami resistensi terhadap ciprofloxacin.
Kesimpulan: Kejadian resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap ciprofloxacin pada pasien kategori drop out dan yang menjalani pengobatan kategori II dengan BTA positif di wilayah Kabupaten Lombok Barat sebesar 100 %.

Kata Kunci: Mycobacterium tuberculosis, ciprofloxacin, resistensi, drop out, kategori II.



 
ABSTRACT

RESISTANCE OF Mycobacterium tuberculosis TO ANTI-TUBERCULOSIS DRUG FLUOROQUINOLON (CIPROFLOXACIN)ON DROP OUT CATEGORY PATIENTS AND UNDERGOING CATEGORY II TREATMENT IN WEST LOMBOK DISTRICT
Fandi Setiawan, Slamet Tjahjono, Nurhidayati

Background, objectives, and benefits: Tuberculosis (TB) has become a major problem in world health, including in Indonesia. Indonesia is the fourth country with the highest TB cases in the world. The resistance of TB bacteria is becoming a major issue due to unresolved cases. Some forms of concerning resistance are Multi Drug Resistance-Tuberculosis (MDR-TB) and Extensive Drug Resistance-Tuberculosis (XDR-TB). Therapy of MDR-TB requires the use of second line drug. One of the second line anti-tuberculosis drug is ciprofloxacin. There is no data about TB bacteria resistance to second line drug ciprofloxacin in West Nusa Tenggara Province, nor in West Lombok District, therefore this research is deemed necessary. The objective of this research is to determine the percentage of Mycobacterium tuberculosis resistance to ciprofloxacin on drop out category patients and undergoing category II treatment in West Lombok District. This research was hoped to be beneficial for patients in order to receive adequate therapy and for the implementation of the TB control programs in Primary Health Centers and Health Service.
Method: This was a descriptive laboratory research with cross-sectional design. Sampling method was use consecutive sampling and the initial sample was 19 peoples. Then performed acid fast bacillus (BTA) test which resulted 2 positive peoples. Based on the positive results, a bacterial culture was performed using Ogawa medium continued with a resistance test to ciprofloxacin. The results were then processed and presented descriptively in percentages to determine the level of Mycobacterium tuberculosis resistance to ciprofloxacin.
Result: The result concludes that 2 samples with positive acid-fast bacillus were resistant to ciprofloxacin.
Conclusion: Mycobacterium tuberculosis with positive acid-fast bacillus resistance to ciprofloxacin was 100%.

Keywords: Mycobacterium tuberculosis, ciprofloxacin, resistance, drop out, category II.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

300

Penerbit

Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2013

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

614.542

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

KTI
Tuberkulosis
Tuberculosis
ciprofloxacin
TB
KTI PSPD
KTI PSPD 2013

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar