Text

PERBEDAAN SENSITIFITAS BAKTERI PENYEBAB OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS TERHADAP ANTIBIOTIK METRONIDAZOL DAN KLORAMFENIKOL DI POLI THT RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

---

ABSTRAK
PERBEDAAN SENSITIFITAS BAKTERI PENYEBAB OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS TERHADAP ANTIBIOTIK METRONIDAZOL DAN KLORAMFENIKOL DI POLI THT RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Meylinda Komala Wardhani, Hamsu Kadriyan, Putu Aditya Wiguna
Latar Belakang : Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah peradangan pada telinga tengah yang disebabkan oleh penumpukan cairan di belakang gendang telinga sebagai akibat dari penyumbatan ke tuba eustachius. OMSK merupakan penyakit infeksi telinga yang memiliki prevalensi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang dan negara maju. Pada tahun 2002, diperkirakan sebanyak 503.269 orang mengalami gangguan pendengaran di Indonesia yang disebabkan oleh OMSK dan merupakan penyebab gangguan pendengaran terbesar kedua di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri penyebab OMSK dan perbandingan sensitifitas bakteri tersebut terhadap antibiotik metronidazol dan kloramfenikol.
Metode Penelitian : Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional analytic pada pasien dengan penyakit OMSK. Sampel didapatkan dari pasien poli THT Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. Setiap pasien yang terdiagnosis menderita penyakit OMSK akan diambil isolat telinga tengahnya untuk kemudian dikultur dengan menggunakan media kultur bakteri kemudian dilanjutkan dengan uji sensitifitas antibiotik. Analisis perbedaan sensitifitas dari kedua antibiotik tersebut digunakan uji Chi-square apabila memenuhi syarat, apabila tidak memenuhi syarat maka digunakan uji mutlak Fisher.
Hasil : Bakteri terbanyak yang ditemukan di penelitian ini adalah Pseudomonas aeruginosa. Hasil uji sensitifitas memperlihatkan bahwa bakteri penyebab OMSK pada penelitian ini memiliki senstifitas yang rendah terhadap kedua antibiotik. Sensitifitas antibitiotik hanya terlihat sedikit pada kuman Staphylococcus aureus, dimana bakteri tersebut masih sensitif untuk kloramfenikol, namun tidak sensitif terhadap metronidazol. Hasil uji statistik didapatkan bahwa hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol diterima yaitu tidak terdapat perbedaan sensitifitas secara bermakna dari kedua sensitifitas antibiotik tersebut.
Simpulan : Antibiotik metronidazol sensitifitasnya tidak berbeda dibandingkan dengan kloramfenikol.
Kata Kunci : Otitis media supuratif kronis, sensitifitas, metronidazol, kloramfenikol, bakteri.




 
ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF BACTERIAL SENSITIVITY THAT CAUSES CHRONIC SUPPURATIVE OTITIS MEDIA TOWARDS METRONIDAZOLE AND CHLORAMPHENICOL ANTIBIOTICS AT ENT CLINIC OF THE WEST NUSA TENGGARA PROVINCE – PUBLIC HOSPITAL

Meylinda Komala Wardhani, Hamsu Kadriyan, Putu Aditya Wiguna
Background: Chronic suppurative otitis media (CSOM) is an inflammation of the middle ear caused by fluid accumulation behind the ear drum as a result of obstruction of the eustachius tube. COSM is an ear infection disease that has a prevalence and a public health problem in developing countries and developed countries. In 2002, it was estimated that 503,269 people in Indonesia had a hearing impairment caused by CSOM and become second largest cause of hearing loss in Indonesia. The purpose of this study was to determine the bacteria that cause CSOM and their sensitivity bacteria to antibiotics metronidazole and chloramphenicol.

Method: The is a non-experimental study with analytical cross-sectional study design in patients with CSOM. Samples obtained from patients poly ENT Hospital West Nusa Tenggara Province. The middle ear isolate of every patient who was diagnosed with CSOM were taken and the cultured using bacterial culture medium and followed by antibiotic sensitivity testing. Analysis of differences in sensitivity of the two antibiotics were used Chi-square test if eligible, if not eligible then used absolute test of Fisher.

Results: The most common bacteria that were found in this study were Pseudomonas aeruginosa. The results showed that the sensitivity of the bacteria that cause CSOM in this study had a low senstifity to both antibiotics. Antibiotic sensitivity is little to Staphylococcus aureus, the bacteria are still sensitive to chloramphenicol, but not sensitive to metronidazole. The results of statistical tests found that the alternative hypothesis is rejected and the null hypothesis accepted that there is no significant difference in the sensitivity of both antibiotic sensitivity.

Conclusion: Antibiotics metronidazole sensitivity was not different compared with chloramphenicol.

Keywords: chronic suppurative otitis media, sensitivity, metronidazole, chloramphenicol, bacteria.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

311

Penerbit

Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2013

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

615.329

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

KTI
Antibiotics
Antibiotik
metronidazol
kloramfenikol
Otitis media supuratif kronis
KTI PSPD
KTI PSPD 2013

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar