Text
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Aliya Hanawi1, Ika Primayanti2, Ni Ketut Wilmayani3
1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
2,3Dosen Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Pendahuluan: Malaria ialah penyakit infeksi karena Plasmodium yang disebarkan melalui vektor nyamuk Anopheles. Penyakit ini masih menjadi permasalahan di bidang kesehatan yang dihadapi beberapa negara di dunia termasuk Indonesia. Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu wilayah endemis malaria di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pada tahun 2016 terjadi peningkatan kasus malaria yang signifikan di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah kasus yang paling tinggi di wilayah Kecamatan Sambelia, yaitu sebesar 256 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit malaria di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap sebanyak 55 responden yang diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Responden yang dipilih adalah responden yang pernah terdiagnosis malaria dan tercatat sebagai penderita malaria pada tahun 2016-2017 di Puskesmas Sambelia dan Puskesmas Belanting. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner atau wawancara terstruktur. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi nonparametrik Spearman.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup (63,6%), diikuti responden yang memiliki pengetahuan baik (20%) dan kurang (16,4%). Sebagian besar responden memiliki perilaku yang cukup (60%), responden yang memiliki perilaku baik dan kurang memiliki proporsi yang sama (20%). Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit malaria (p = 0,078 dan r = 0,239).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan penyakit malaria di wilayah Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Proporsi paling besar tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait penyakit malaria berada pada kriteria cukup, yaitu dengan persentase masing-masing 63,6% dan 60%.
Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Malaria.
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE AND BEHAVIOR TO MALARIA DISEASE PREVENTION IN SAMBELIA DISTRICT, EAST LOMBOK
Aliya Hanawi1, Ika Primayanti2, Ni Ketut Wilmayani3
1Student in Faculty Medicine Mataram University
2,3Lecturer at Departement of Public Health, Faculty Medicine, Mataram University
Introduction: Malaria is an infectious disease caused by Plasmodium which is transmitted through Anopheles mosquito. This disease has been becoming a health problem facing several countries in the world including Indonesia. East Lombok is one of malaria endemic area in West Nusa Tenggara, Indonesia. In 2016 there was a significant increase of malaria cases in East Lombok with the highest number of case was found in Sambelia District, 256 cases reported. The purpose of this study is to determine the correlation between level of knowledge and behavior to malaria disease prevention in Sambelia District, East Lombok.
Method: This research is an analyzed descriptive study with cross sectional design. For fifty five respondents were involved in a guided interviewed using questionnaire which had obtained through consecutive sampling. Subject selected from population who had been diagnosed malaria from 2016 to 2017 at two Primary Health Centre namely Sambelia and Belanting. Collected data were analyzed and processed using Spearman non-parametric correlation test.
Results: The result of this study indicates that most respondents have sufficient knowledge (63.6%), followed by respondents who have good knowledge (20%) and poor knowledge (16.4%). Most of the respondents have sufficient behavior (60%), respondents who have good and poor behavior have the same proportion (20%). Based on correlation test result, there is no significant correlation between knowledge and behavior of malaria prevention (p = 0,078 and r = 0,239).
Conclusion: There is no correlation between knowledge and behavior of malaria prevention in Sambelia District, East Lombok. The largest proportion of respondents’ knowledge and behavior related to malaria disease are in the sufficient criteria, respectively shown for 63.6% and 60%.
Keywords: Knowledge, Behavior, Malaria.
Tidak tersedia versi lain