Text
HUBUNGAN ANTARA RASIO LINGKAR PINGGANG TERHADAP TINGGI BADAN DENGAN GLUKOSA DARAH PUASA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA RASIO LINGKAR PINGGANG TERHADAP TINGGI BADAN DENGAN GLUKOSA DARAH PUASA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA
Elma Shari Pagehgiri, Deasy Irawati, Anom Josafat
Latar belakang: Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Obesitas sentral merupakan kontributor terjadinya diabetes melitus dan dapat meningkat seiring pertambahan usia. Pengukuran rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dapat digunakan untuk menilai obesitas sentral serta lebih efektif mendeteksi risiko penyakit kardiometabolik dibandingkan pengukuran antropometri lain, seperti indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan glukosa darah puasa.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah lansia yang berusia >60 tahun di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dan didapatkan 76 sampel. Cara pengambilan data dengan mengukur secara langsung rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan menggunakan pita ukur dan microtoise serta glukosa darah puasa dari hasil pemeriksaan darah di laboratorium. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis bivariat. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi dengan Spearman.
Hasil: Dari 76 subjek penelitian, 61 orang (80,3%) responden mengalami obesitas sentral berdasarkan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan serta 25 orang (32,9%) mengalami pre-diabetes dan 15 orang (19,7%) mengalami diabetes berdasarkan kadar glukosa darah puasa. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai p=0,579 (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan glukosa darah puasa pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma.
Kata kunci: Rasio Lingkar Pinggang terhadap Tinggi Badan, Obesitas Sentral, Glukosa Darah Puasa, Diabetes Melitus, Lansia
ABSTRACT
CORRELATION BETWEEN WAIST-TO-HEIGHT RATIO AND FASTING BLOOD GLUCOSE IN ELDERLY AT PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PUSPAKARMA
Elma Shari Pagehgiri, Deasy Irawati, Anom Josafat
Background: Diabetes is a metabolic diseases characterized by hyperglycemia. Central obesity has been recognized as one of the contributors of diabetes and its increased with age. Previous research have shown that waist-to-height ratio was a better predictor for detecting cardiometabolic risk compare to body mass index (BMI) dan waist circumference (WC). The aim of this study is to investigate the correlation between waist-to-height ratio and fasting blood glucose in elderly at Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma.
Methods: This was an observational study with cross-sectional design. Subjects were elderly aged >60 years old in Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma. There were 76 samples collected by consecutive sampling method. The data was collected by direct measurement of waist-to-height ratio using tape and microtoise, and fasting blood glucose plasma. Statistical analysis used in this study was descriptive analysis and bivariate analysis. The data were analyzed using Kolmogorov-Smirnov test and Spearman correlation test.
Results: Among 76 respondents, there were 61 respondents (80,3%) with central obesity. Based on fasting blood glucose plasma, there were 25 respondents (32,9%) categorized pre-diabetes and 15 respondents (19,7%) categorized diabetes . The results of Spearman correlation test were p value= 0,579 (p>0,05).
Conclusion: There is no significant correlation between waist-to-height ratio and fasting blood glucose in elderly at Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma.
Keywords: Waist-to-Height Ratio, Central Obesity, Fasting Blood Glucose, Diabetes, Elderly.
Tidak tersedia versi lain