Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of GAMBARAN SENSITIVITAS BAKTERI PENYEBAB AKNE DERAJAT SEDANG-BERAT TERHADAP ANTIBIOTIK AZITROMISIN DAN LEVOFLOKSASIN DI KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
Penanda Bagikan

Text

GAMBARAN SENSITIVITAS BAKTERI PENYEBAB AKNE DERAJAT SEDANG-BERAT TERHADAP ANTIBIOTIK AZITROMISIN DAN LEVOFLOKSASIN DI KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT

Nila Febriana Iswara - Nama Orang;

ABSTRAK
GAMBARAN SENSITIVITAS BAKTERI PENYEBAB AKNE DERAJAT SEDANG-BERAT TERHADAP ANTIBIOTIK AZITROMISIN DAN LEVOFLOKSASIN DI KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT
Nila Febriana Iswara, Yunita Hapsari, Eva Triani
Latar Belakang: Akne merupakan penyakit inflamasi kronis pada kelenjar sebasea dengan predileksi pada wajah, punggung, dan dada. Akne terbentuk karena adanya pengaruh dari hiperproliferasi keratinosit, produksi sebum berlebih, proses inflamasi, dan hiperaktivitas dari koloni flora normal kulit dengan presentase terbanyak yaitu Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Antibiotik topikal dan sistemik merupakan terapi utama untuk akne derajat sedang-berat di Indonesia, namun prevalensi bakteri akne yang resisten mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil dan sensitivitas bakteri penyebab akne terhadap azitromisin dan levofloksasin di Kota Mataram.
Metode : Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif dengan metode cross sectional. Pada penelitian ini, 43 sampel lesi akne diperoleh dari penderita akne derajat sedang-berat di Kota Mataram. Lesi akne digores menggunakan blade kemudian diambil menggunakan lidi kapas steril. Spesimen tersebut kemudian dikultur dengan menggunakan agar darah. Isolat yang tumbuh diidentifikasi dengan uji biokimiawi (katalase, koagulase, oksidase dan pengecatan Gram). Uji sensitivitas terhadap antibiotik azitromisin dan levofloksasin dilakukan untuk seluruh isolat bakteri menggunakan metode disk diffusion (Kirby-Bauer) dengan media agar Mueller-Hinton. Interpretasi hasil uji sensitivitas pada penelitian ini mengacu pada CLSI 2015.
Hasil : Dari 43 sampel, 21 sampel teridentifikasi sebagai S. epidermidis, 12 S. aureus, dan sisanya merupakan basil gram positif dan negatif. Pada penelitian ini bakteri yang akan dibahas lebih lanjut adalah S. epidermidis dan S. aureus. Hasil uji sensitivitas menunjukkan sensitivitas S. epidermidis sebesar 52% terhadap azitromisin dan 92% terhadap levofloksasin, sedangkan S. aureus memiliki sensitivitas sebesar 100% terhadap kedua antibiotik tersebut.
Kesimpulan : Bakteri penyebab akne derajat sedang-berat di Kota Mataram yaitu S. epidermidis dan S. aureus. S. aureus sensitif sepenuhnya terhadap azitromisin dan levofloksasin. Sedangkan S. epidermidis sebagian besar masih sensitif terhadap levofloksasin namun untuk azitromisin separuhnya telah mengalami resistensi.

Kata Kunci : Akne, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes, sensitivitas antibiotik, azitromisin, levofloksasin



 
ABSTRACT
SENSITIVITY OF MODERATE TO SEVERE ACNE CAUSING BACTERIA TO AZITHROMYCIN AND LEVOFLOXACIN IN MATARAM, WEST NUSA TENGGARA
Nila Febriana Iswara, Yunita Hapsari, Eva Triani
Background : Acne is chronic inflammatory disease of sebaceous glands with the predilection sites on the face, back, and chest. The underlying disease mechanism in acne include keratinocyte hyper-proliferation, increased sebum production, inflammation, and hyperactivity of normal flora colonies of skin with high presentasions of Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Topical and systemic antibiotic are the mainstay method for moderate to severe acne therapy in Indonesia, but there were the increasing prevalence of antimicrobial resistance in acne microbiome. The aim of this study is to investigate the acne microbiome sensitivity profile to azithromycin and levofloxacin in Mataram.
Method : This study was a descriptive with cross sectional method. In this study, 43 samples of acne lesions were collected from moderate to severe acne patients in Mataram. Acne lesion is scratched by blade and collected by sterile cotton swab. That specimen then cultured by blood agar. The isolate that growth then identified with biochemical test such as catalase, coagulase, oxidase and Gram staining. Antibiotic sensitivity to azithromycin and levofloxacin test was done for all of bacterial isolates by disk diffusion method (Kirby-Bauer) with Mueller-Hinton agar medium. Interpretation of sensitivity test results in this study was refered to CLSI 2015.
Result : Among 43 samples, 21 samples was identified as S. epidermidis, 12 samples was identified as S. aureus and remaining of samples was identified as positive and negative gram bacil. In this study, the bacteria that will be discussed further more were S. epidermidis and S. aureus. Sensitivity test result showed that S. epidermidis has sensitivity of 52% to azithromycin and 92% to levofloxacin. Then, S. aureus has sensitivity of 100% to both of them.
Conclusion : Moderate to severe acne causing bacteria in Mataram were S. epidermidis and S. aureus. S. aureus has high sensitivity to both azithromycin and levofloxacin antibiotics. Some of S. aureus isolates were sensitive to levofloxacin but others were resistance to azithromycin also.

Keywords : Acne, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes, antibiotic sensitivity, azithromycin, levofloxacin


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram 615.329 NIL g 2018 KTI
H1A014058
Tersedia
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Nil g 2018
20192385FK
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
639
Penerbit
Mataram : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
615.329
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KTI
Antibiotics
Antibiotik
akne
jerawat
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
KTI PSPD
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?