Text
PENGARUH LAMA PEMBERIAN REBUSAN RAMUAN TRADISIONAL ANTIDIABETES DARI LOMBOK TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN NIKOTINAMID DAN STREPTOZOTOCIN
ABSTRAK
PENGARUH LAMA PEMBERIAN REBUSAN RAMUAN TRADISIONAL ANTIDIABETES DARI LOMBOK TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI DENGAN NIKOTINAMID DAN STREPTOZOTOCIN
Siti Raudatus Solihah, Nurhidayati, Novrita Padauleng
Latar belakang: Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi. Ramuan tradisional antidiabetes dari Lombok merupakan salah satu ramuan tradisional yang dipercaya menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan fungsi hepar berdasarkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetik setelah 7 dan 14 hari pemberian rebusan ramuan tradisional antidiabetes dari Lombok.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain posttest only control group. Subjek penelitian yang digunakan adalah 16 ekor tikus jantan. Tikus diinduksi dengan nikotinamid 110mg/kgBB dan streptozotocin 70mg/kgBB secara intraperitoneal. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 (P1) adalah tikus diabetik yang diberi rebusan ramuan tradisional antidiabetes selama 7 hari. Kelompok 2 (P2) adalah tikus diabetik yang diberi rebusan ramuan tradisional antidiabetes selama 14 hari. Dua kelompok lainnya ( K1 dan K2) adalah kelompok kontrol diabetik yang tidak diberi ramuan dan dipelihara selama 7 hari dan 14 hari. Tikus diterminasi dan dilakukan pengambilan darah intrakardiak untuk mengukur kadar SGOT dan SGPT. Data diolah dengan uji t tidak berpasangan, Mann Whitney, uji t berpasangan dan Wilcoxon.
Hasil: Kadar SGOT dan SGPT antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak berbeda signifikan, demikian halnya antara kelompok perlakuan P1 dan P2.
Kesimpulan: Pemberian rebusan ramuan tradisional antidiabetes dari Lombok selama 7 dan 14 hari tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus diabetik yang diinduksi Streptozotocin dan Nicotinamide.
Kata kunci: Diabetes Melitus, SGOT, SGPT, Ramuan Tradisional Antidiabetes.
ABSTRACT
The Effect of Administration Duration of Boiled Traditional Antidiabetic Herb from Lombok on SGOT and SGPT Level of rats (Rattus Norvegicus) induced by Nicotinamide and Streptozotocin
Siti Raudatus Solihah, Nurhidayati, Novrita Padauleng
Background: Diabetes Mellitus (DM) is metabolic disorder marked by high blood glucose levels. The traditional antidiabetic herb from Lombok is one of tradisional herb believed to decrease blood glucose level. The aim of this research is to know the difference of liver function based on SGOT and SGPT levels of diabetic rats, after 7 and 14 days administration of boiled traditional antidiabetic herb from Lombok.
Method: This study was a laboratory experimental research with post-test only control group design. The subject used were 16 male rats. The rats were induced with nicotinamide 110mg/kg body weight and streptozotocin 70 mg/kg body weight intraperitoneally. Rats were divided into 4 groups. Group I (P1) was diabetic rats administered with boiled antidiabetic traditional herb for 7 days. Group II (P2) was diabetic rats administered with boiled antidiabetic traditional herb for 14 days. Two other groups (K1 and K2) were control diabetic group without herb administration and kept for 7 and 14 days. Rats were terminated and the intracardiac blood was collected to measure SGOT and SGPT level. The data were analyzed by unpaired t test, Mann Whitney, paired t test, and Wilcoxon.
Result: SGOT and SGPT levels between treatment groups and control groups were not significantly different, as well as between treatment groups P1 dan P2.
Conclusion: Administration duration of boiled traditional antidiabetic herb from Lombok for 7 and 14 days, had no influence on SGOT and SGPT level of diabetic rats induced by Nicotinamide and Streptozotocin.
Keywords: Diabetes Mellitus, SGOT, SGPT, Antidiabetic Traditional Herb.
Tidak tersedia versi lain