Text
PERBANDINGAN POTENSI EKSTRAK ETANOLIK DAN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz dan Pav.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
ABSTRAK
PERBANDINGAN POTENSI EKSTRAK ETANOLIK DAN
MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum RUIZ
DAN PAV.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA Staphylococcus
aureus DAN Escherichia coli
Intan Utamimi
Pemilihan antibiotik yang tidak tepat serta pemakaian yang tidak rasional
menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Pencarian obat baru termasuk dari
tanaman terus dilakukan, tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah
daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav.). Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui perbandingan dari ekstrak etanolik dan minyak atsiri daun sirih merah
sebagai antibakteri pada Staphylococcus aureus resisten ampisilin dan
Escherichia coli resisten siprofloksasin. Uji aktivitas antibakteri menggunakan
metode sumuran, kontrol positif sefotaksim dan kontrol negatif DMSO 5%.
Kandungan senyawa ekstrak etanolik dan minyak atsiri dianalisis menggunakan
instrument Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil penelitian
diketahui bahwa minyak atsiri memiliki aktivitas antibakteri lebih besar
dibandingkan ekstrak etanolik terhadap bakteri Staphylococcus aureus resisten
ampisilin pada konsentrasi 2 ml/3 ml, 1,5 ml/2,5 ml, 1 ml/2 ml, 0,5 ml/1,5 ml
dengan zona hambat berturut-turut sebesar 17,67 mm, 17,25 mm, 16,72 mm dan
16,17 mm. Namun, pada kedua sampel tidak memiliki aktifitas antibakteri pada
bakteri Escherichia coli resisten siprofloksasin. Analisis GC-MS pada ekstrak
etanolik menunjukkan 5 senyawa terdeteksi dengan senyawa utama asam linoleat
(55,10%), asam stearat (20,44%) dan asam palmitat (18,91%). Minyak atsiri
menunjukkan 20 senyawa terdeteksi dengan senyawa utama linalool (30,93%) dan
4-terpineol (19,53%).
Kata kunci: Sirih merah, minyak atsiri, aktivitas antibakteri.
Tidak tersedia versi lain