Text

HUBUNGAN KADAR MERKURI PADA SUMBER AIR MINUM DENGAN SKOR HUMAN BIOMONITORING (HBM) INTOKSIKASI MERKURI DI WILAYAH PERTAMBANGAN EMAS SKALA KECIL KECAMATAN SEKOTONG

---

ABSTRAK
HUBUNGAN KADAR MERKURI PADA SUMBER AIR MINUM
DENGAN SKOR HUMAN BIOMONITORING (HBM) INTOKSIKASI
MERKURI DI WILAYAH PERTAMBANGAN EMAS SKALA KECIL
KECAMATAN SEKOTONG
Giant Wira Saka, Ardiana Ekawanti, Arfi Syamsun
Latar Belakang: Pengolahan emas pada pertambangan emas skala kecil (PESK)
dan industri merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan oleh merkuri.
Uap merkuri dalam konsentrasi tinggi dapat mempengaruhi kesehatan penambang
dan warga sekitar. Praktik PESK di Sekotong dimulai sejak tahun 2008. Penelitian
ini dilakukan karena belum adanya penelitian terbaru untuk melihat kadar merkuri
pada air dan hubungannya dengan intoksikasi masyarakat.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi target adalah sumber air minum
masyarakat di sekitar PESK Sekotong. Pemilihan dilakukan dengan purposive
sampling. Merkuri diukur dengan menggunakan atomic absorption
spectrophotometer dinyatakan dalam mg/L dan intoksikasi merkuri diukur dengan
skor HBM UNEP yang dimodifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Kadar merkuri dalam air mengacu pada Permenkes No. 492 Tahun
2010. Data kadar merkuri dari berbagai sumber dianalisis menggunakan uji t dan
hubungan kadar merkuri dengan skor HBM menggunakan uji spearman dengan
SPSS.
Hasil: Kadar merkuri pada sumber air yang memenuhi standar berjumlah 3 sampel
(15,8%) sedangkan yang melebihi standar berjumlah 12 sampel (63,2%). Rata-rata
kadar merkuri berdasarkan sumber air adalah sumur gali 0,004 mg/L, air PDAM 0
mg/L, dan air pegunungan 0,0007 mg/L. Partisipan dengan skor HBM ringan
berjumlah 10 orang (62,6%), sedang 6 orang (31,6%), dan berat 3 orang (15,8%)
dengan rata-rata skor 2,37 dan median 2. Hasil uji t menunjukkan nilai p=0,178
pada sumur gali dan standar pemerintah. Hasil uji spearman menunjukkan nilai
p=0,860.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara peningkatan kadar merkuri dalam
sumber air dengan intoksikasi merkuri pada masyarakat sekitar PESK. Terdapat
peningkatan kadar merkuri pada sumber air masyarakat.
Kata Kunci: Merkuri, intoksikasi, skor HBM, pertambangan emas skala kecil.


ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN MERCURY IN DRINKING WATER
SOURCES AND HUMAN BIOMONITORING (HBM) SCORES OF
MERCURY INTOXICATION IN SMALL SCALE GOLD MINING AREAS
IN SEKOTONG
Giant Wira Saka, Ardiana Ekawanti, Arfi Syamsun
Background: Gold processing in small scale mining (ASGM) and industry is one
of the causes of environmental pollution by mercury. Mercury vapor in high
concentrations can affect the health of miners and local residents. ASGM practices
in Sekotong began in 2008. This research was carried out because there has been
no recent research to look at mercury levels in water and its relationship with
mercury intoxication.
Methods: This research is an observational study with cross sectional study design.
The target population is the source of community drinking water around the
Sekotong ASGM. The selection is done by purposive sampling. Mercury was
measured using an atomic absorption spectrophotometer expressed in mg/L and
mercury intoxication was measured by a modified UNEP HBM score by the
Ministry of Environment and Forestry. Mercury levels in water refer to Permenkes
No. 492 Year 2010. Mercury levels from various sources were analyzed using t-test
and the relationship of mercury levels with HBM scores using spearman test with
SPSS.
Result: Mercury levels in water sources that meet the standards are 3 samples
(15.8%) while those that exceed the standard are 12 samples (63.2%). The average
mercury levels based on water sources are dug wells 0.004 mg/L, PDAM water 0
mg/L, and mountain water 0.0007 mg/L. Participants with a mild HBM score were
10 people (62.6%), medium 6 people (31.6%), and severe 3 people (15.8%) with an
average score of 2.37 and median 2. T test results shows p=0.178 in dug wells and
government standards. The Spearman test results show p=0.860.
Conclusion: There is no relationship between increasing mercury levels in water
sources and mercury intoxication in communities around ASGM. There is an
increase in mercury levels in community water sources.
Key word: Mercury, intoxication, HBM score, artisanal and small-scale gold
mining

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

735

Penerbit

: .,

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

735

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

KTI
SKRIPSI

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar