Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of HUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN IN-STENT RESTENOSIS BERMAKNA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG MENJALANI ANGIOGRAFI KORONER EVALUASI DI RSUD PROVINSI NTB
Penanda Bagikan

Text

HUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN IN-STENT RESTENOSIS BERMAKNA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG MENJALANI ANGIOGRAFI KORONER EVALUASI DI RSUD PROVINSI NTB

Aditya Nugraha Mehendra Putera - Nama Orang;

ABSTRAK
HUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN IN-STENT
RESTENOSIS BERMAKNA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG
KORONER YANG MENJALANI ANGIOGRAFI KORONER EVALUASI
Aditya Nugraha Mahendra Putera, Yusra Pintaningrum, Philip Habib, Basuki
Rahmat
Latar Belakang : Penyakit jantung kroner (PJK) merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler yang seringkali menimbulkan kematian mendadak. Intervensi
Koroner Perkutan (IKP) menjadi modalitas intervensi invasif non-bedah dengan
atau tanpa pemasangan stent yang dilakukan pada pasien PJK untuk memperbaiki
aliran darah arteri koroner yang mengalami penyempitan. Salah satu komplikasi
pasca-IKP adalah in-stent restenosis (ISR) yaitu adanya penyempitan kembali
segmen arteri koroner yang telah dipasang stent. Diabetes Mellitus (DM) yang
ditandai dengan kondisi hiperglikemia telah lama diketahui meningkatkan risiko
PJK 2-4 kali lipat. Hiperglikemia mempengaruhi progresivitas pertumbuhan
neointimal hyperplasia (NIH) yang berkembang menjadi ISR. Dengan prevalensi
DM yang terus meningkat, jumlah kejadian PJK juga diperkirakan meningkat
sehingga prosedur IKP sebagai modalitas intervensi PJK juga mengalami
peningkatan. Semakin banyak orang yang menjalani IKP, maka semakin banyak
pula orang yang berisiko mengalami ISR.
Metode : Penelitian ini merupakan studi cross-sectional retrospektif dengan
menggunakan data rekam medis pasien PJK yang dilakukan angiografi koroner
evaluasi di RSUD Provinsi NTB pada tahun 2018-2020. Sampel diambil dengan
metode total-sampling.
Hasil : Total subjek penelitian sebanyak 66 orang, dengan 33 subjek DM dan 33
subjek non-DM. Didapatkan kejadian ISR pada 12 subjek DM dan 10 subjek nonDM. Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok DM
dengan non-DM terhadap kejadian ISR (p=0.602).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara DM dengan ISR dan tidak terdapat
perbedaan bermakna antara kelompok DM dengan non-DM terhadap kejadian ISR
pada pasien PJK yang dilakukan angiografi koroner evaluasi.
Kata Kunci : In-Stent Restenosis, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung Koroner,
Intervensi Koroner Perkutan.3
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN DIABETES MELLITUS AND
SIGNIFICANT IN-STENT RESTENOSIS IN CORONARY HEART
DISEASE PATIENT UNDERWENT CORONARY ANGIOGRAPHY
EVALUATION
Aditya Nugraha Mahendra Putera, Yusra Pintaningrum, Philip Habib, Basuki
Rahmat
Background : Coronary Heart Disease (CHD) is one of cardiovascular diseases
that often causes sudden death. Percutaneous Coronary Intervention (PCI) is a nonsurgical invasive intervention with or without stenting performed on CHD patient
to improve blood flow of narrowed coronary arteries. One of the complication after
PCI is in-stent restenosis (ISR), which is the narrowing of stented segment of
coronary artery. Diabetes Mellitus (DM), is characterized by hyperglycemia, has
long been known to increase the risk of CHD by 2-4 fold. Hyperglycemia affects
the progression of neointimal hyperplasia (NIH) that progress to ISR. With the
increasing prevalence of DM, the number of CHD incidents is also expected to
increase so that the PCI procedure as an intervention for CHD has also increased.
The more people who undergo PCI, the more people are at risk of experiencing ISR.
Method : This was a retrospective cross-sectional study using medical records of
CHD patients who underwent coronary angiography evaluation at RSUD Provinsi
NTB from 2018-2020. Samples were taken by total-sampling method.
Result : Total research subjects were 66 patients, with 33 DM subjects and 33 nonDM subjects, and ISR was found in 12 and 10 subjects respectively. There was no
significant difference on the incidence of ISR between the DM and non-DM groups
(p=0.602).
Conclusion : There was no correlation between DM and ISR and there was no
significant difference on the incidence of ISR between the DM and non-DM group
in CHD patients underwent coronary angiography evaluation.
Key Words : In-Stent Restenosis, Diabetes Mellitus, Coronary Heart Disease,
Percutaneous Coronary Intervention


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Adi h 2021
20212919FK
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
811
Penerbit
Mataram : FK Universitas Mataram., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
616.12
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
SKRIPSI
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?