Text
HUBUNGAN KADAR HOMOSISTEIN PASIEN EPILEPSI DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN EPILEPSI DI KOTA MATARAM
ABSTRAK
HUBUNGAN KADAR HOMOSISTEIN PASIEN EPILEPSI DENGAN
FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN EPILEPSI DI KOTA MATARAM
Amalina Syadza Nabiela, M. Ghalvan Sahidu, Mohammad Rizki
Latar Belakang: Epilepsi adalah suatu kelainan neurologis yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara potensial eksitasi dan inhibisi pada neuron-neuron regio
kortikal. Pemberian obat antiepilepsi (OAE) ditujukan untuk mengurangi frekuensi
bangkitan dengan menyeimbangkan proses inhibisi dan eksitasi dalam otak.
Beberapa contoh OAE yang digunakan di Indonesia adalah karbamazepin,
phenitoin, dan asam valproat. Namun, penggunaan OAE dapat menimbulkan
beberapa efek samping yaitu peningkatan homosistein darah dan penurunan fungsi
kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar
homosistein dengan fungsi kognitif pada pasien epilepsi di Kota Mataram.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang dilakukan di Poli
Saraf Rumah Sakit dan Laboratorium Hepatika. Subjek penelitian adalah pasien
epilepsi di RS Islam Siti Hajar Mataram, RSUD Kota Mataram, dan RS Jiwa
Mutiara Sukma NTB yang memenuhi kriteria inklusi. Data berupa data sekunder
yang bersumber dari rekam medik pasien.
Hasil: Subjek penelitian berjumlah 54 orang. Kadar homosistein normal pada 46
orang (85,2 %) dan rendah pada 8 orang (14,8%). Pada penelitian ini didapatkan
lebih banyak pasien dengan gangguan fungsi kognitif, yaitu 40 orang (74,1%). Dari
hasil uji Fisher didapatkan p-value 0,664 dan pada uji Koefisien Kontingensi
didapatkan nilai r 0,127. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan secara statistik dan terdapat korelasi yang sangat lemah antara kedua
variabel.
Kesimpulan: Penelitian ini menemukan hubungan yang sangat lemah dan tidak
signifikan secara statistik antara kadar homosistein dengan fungsi kognitif pasien
epilepsi di Kota Mataram.viii
Kata kunci : Epilepsi, obat antiepilepsi, homosistein, fungsi kognitif.ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN HOMOCYSTEINE LEVEL AND
COGNITIVE FUNCTION IN EPILEPTIC PATIENTS IN MATARAM.
Amalina Syadza Nabiela, M. Ghalvan Sahidu, Mohammad Rizki
Background: Epilepsy is a neurological disorder caused by an imbalance between
the excitation and inhibition potentials in the cortical region neurons. Antiepileptic
drugs (AEDs) treatment is used to reduce the frequency of seizure by balancing the
inhibition and excitation potentials in the brain. Some of AEDs that are used in
Indonesia are carbamazepine, phenytoin, and valproic acid. AED use might cause
adverse drug reactions (ADR) such as increased homocysteine (Hcy) level and
cognitive impairments. This study aimed to determine the correlation between
homocysteine level and cognitive function in epileptic patients in Mataram.
Methods: This was a cross-sectional study which was conducted in Neurological
Polyclinic of hospitals in Mataram and Hepatika Medical Laboratory. The subjects
are epileptic patients in RS Islam Siti Hajar Mataram, RSUD Kota Mataram, dan
RS Jiwa Mutiara Sukma NTB who had met the criteria. This research used
secondary data from patients’medical records.
Result: Total subjects are 54 patients. Normal Hcy levels are found in 46 people
(85.2%) and low Hcy levels in 8 people (14.8%). This study shows higher
prevalence of patients with cognitive impairments (74,1%) compared to those with
normal cognitive function. Our study showed non-significant correlation and a very
weak correlation between homocysteine level and cognitive function in epileptic
patients (p=0,664 ; r=0,127).
Conclusion: This study shows very weak correlation between homocysteine level
and cognitive function in epileptic patients in Mataram, which is not statistically
significant.
Keywords: Epilepsy, antiepileptic drug, homocysteine, cognitive function.
Tidak tersedia versi lain