Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of OPTIMALISASI PENGGUNAAN VANKOMISIN SESUDAH IMPLEMENTASI PROGRAM    PENGENDALIAN    RESISTENSI       ANTIMIKROBA  TAHUN 
                  2017 – 2019  DI  RSUD  PROVINSI NTB
Penanda Bagikan

Text

OPTIMALISASI PENGGUNAAN VANKOMISIN SESUDAH IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA TAHUN 2017 – 2019 DI RSUD PROVINSI NTB

Claresta Salsabila Putri Evianto - Nama Orang;

ABSTRAK
OPTIMALISASI PENGGUNAAN VANKOMISIN SESUDAH
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA TAHUN 2017-2019 DI RSUD PROVINSI NTB
Claresta Salsabila Putri Evianto, Eustachius Hagni Wardoyo, Didit Yudhanto
Latar Belakang: Resistensi antimikroba merupakan sebuah masalah global khususnya
di negara berkembang. Pemerintah telah menetapkan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) sebagai upaya mengoptimalkan ketepatan penggunaan
antibiotik. Salah satu antibiotik yang umum digunakan pada kasus-kasus infeksi berat
adalah vankomisin. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memperpanjang lama
tinggal di rumah sakit. Rasionalitas penggunaan antibiotik salah satunya dinilai dari
ketepatan dosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi penggunaan
vankomisin sesudah implementasi program pengendalian resistensi antimikroba tahun
2017-2019.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan data rekam medik dari
RSUD Provinsi NTB. Subjek penelitian ini adalah pasien yang mendapat terapi
vankomisin intravena yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil: Total subjek berjumlah 40 orang. Usia dewasa paling banyak dijumpai (50%)
dengan pneumonia menjadi diagnosis yang umum pada keseluruhan subjek (37,5%).
Pada penelitian ini kuman gram positif paling banyak ditemukan yakni Staph.
Haemoliticus sebanyak 25 dari 43 total isolat dan tidak ada subjek yang resisten
terhadap vankomisin. Penggunaan vankomisin yang tepat dosis sebesar 85% dengan
dominansi lama rawat inap yang tinggi diantara 7- 30 hari (p=0,000, r=0,745).
Kesimpulan: Penelitian ini menemukan korelasi yang kuat antara ketepatan dosis
pemberian vankomisin dengan lama rawat inap pasien di RSUD Provinsi NTB, dan
bermakna secara statistik. Pengaruh PPRA terhadap ketepatan dosis vankomisin
menunjukkan hasil yang baik (perbandingan persentase pemberian dosis tepat dengan
tidak tepat adalah 6:1), namun lama rawat inap yang tinggi masih belum bisa
disimpulkan karena bersifat multi-faktorial.
Kata Kunci: PPRA, vankomisin, ketepatan dosis, lama rawat inap, kultur kuman dan
sensitivitas.vii
ABSTRACT
OPTIMIZATION OF VANCOMYCIN USE AFTER THE
IMPLEMENTATION OF ANTIMICROBIAL STEWARDSHIP PROGRAM
IN 2017-2019 AT RSUD PROVINSI NTB
Claresta Salsabila Putri Evianto, Eustachius Hagni Wardoyo, Didit Yudhanto
Background: Antimicrobial resistance is a global problem, especially in developing
countries. The Government had implemented Antimicrobial Stewardship Program
(ASP) as an effort to optimize the use of antibiotics. Vancomycin is a commonly used
antibiotic in treating severe infections. Improper use of antibiotics could extend
hospital stays. Rationality in using antibiotics is evaluated through dosage accuracy.
This research aimed to know the optimization of vancomycin use after the
implementation of antimicrobial stewardship program in 2017-2019.
Methods: This research is a cross-sectional study using medical records from RSUD
Provinsi NTB. The subjects of this research are patients with intravenous therapy of
vancomycin who have passed the inclusion and exclusion criteria.
Results: Totals subjects are 40 people. Adults are dominant (50%) with pneumonia as
the most common diagnosis of all subjects (37.5%). In this research, the most
commonly found gram positive bacterium is Staph. Haemolyticus found in 25 out of
43 isolates, and no subjects are resistant to vancomycin. Vancomycin use that generally
accurate is 85%, with hospital stays ranging from 7 to 30 days (p=0.000, r=0.745).
Conclusion: In this research we found strong correlations between dosage accuracy in
vancomycin use and the duration of hospital stays in patients of RSUD Provinsi NTB,
and it is statistically significant. The effect of ASP in dosage accuracy in vancomycin
use shows a good result (accurate-to-inaccurate percentage of dosage ratio is 6:1), but
the long duration of hospital stays remains unconcluded due to its multifactorial
property.
Keywords: ASP, vancomycin, dosage accuracy, duration of hospital stays, microbial
culture and sensitivity.


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Cla o 2021
20212936FK
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
827
Penerbit
Mataram : FK Universitas Mataram., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
610.1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KTI PSPD
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?