Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN IN-STENT RESTENOSIS BERMAKNA
PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG DILAKUKAN ANGIOGRAFI
KORONER EVALUASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI
NUSA TENGGARA BARAT
Penanda Bagikan

Text

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN IN-STENT RESTENOSIS BERMAKNA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG DILAKUKAN ANGIOGRAFI KORONER EVALUASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Devinna Rizky Salsabilla - Nama Orang;

ABSTRAK
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN IN-STENT RESTENOSIS
BERMAKNA PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG
DILAKUKAN ANGIOGRAFI KORONER EVALUASI DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Devinna Rizky Salsabilla, Yusra Pintaningrum, Romi Ermawan
Latar Belakang : Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit tidak
menular yang menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Salah satu penanganan
yang dapat diberikan untuk menyelamatkan pasien PJK adalah Intervensi Koroner
Perkutan (IKP) dengan tujuan melebarkan pembuluh darah yang menyempit
sehingga aliran darah dapat berjalan normal kembali. Namun, kelemahan IKP adalah
pasien berisiko mengalami In-Stent Restenosis (ISR) atau penyempitan kembali
pembuluh darah setelah pemasangan stent. Riwayat hipertensi menjadi salah satu
faktor risiko kejadian ISR pada pasien PJK yang dilakukan angiografi koroner
evaluasi.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode
cross-sectional pada pasien PJK yang dilakukan angigrafi koroner evaluasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data diperoleh dari laboratorium
kateterisasi jantung dan rekam medis pasien pada Januari 2018 hingga Juni 2020.
Pada penelitian ini menggunakan uji analisis chi-square dan koefisien kontingensi.
Hasil : Total subjek penelitian 83 orang, dengan 28 ISR dan 55 non-ISR . Hasil uji
analisis chi-square didapatkan p = 0,727 dan uji koefisien kontigensi didapatkan
hasil r = 0,099 dan p = 0,364. Hal ini menyatakan hubungan antar variabel sangat
lemah dan tidak signifikan secara statistik.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan kejadian in-stent
restenosis bermakna pada pasien penyakit jantung koroner yang dilakukan angiografi
koroner evaluasi di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kata Kunci : In-Stent Restenosis, Hipertensi, IKP, PJK, angiografi koroner evaluasiix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN HYPERTENSION AND SIGNIFICANT
IN-STENT RESTENOSIS IN CORONARY HEART DISEASE PATIENTS
WITH CORONARY ANGIOGRAPHIC EVALUATION IN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Devinna Rizky Salsabilla, Yusra Pintaningrum, Romi Ermawan
Background: Coronary heart disease (CHD) is a non-communicable disease
which caused the most death in the world. One treatment that can save CHD
patients is Percutaneous Coronary Intervention (PCI). PCI helps blood vessels to
dilate and ease blood flow. One weakness of PCI is the risk of In-Stent Restenosis
(ISR) or the re-constriction of blood vessels after stent intervention. Hypertension
is a risk factor for ISR in CHD patients with coronary angiographic evaluation.
Methods: this is an analytic observational research with cross-sectional design in
CHD patients with coronary angiographic evaluation in Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data were obtained from cardiac
catherization laboratory and medical records from January 2018 until June 2020.
This research uses chi-square analyses and contingency coefficient.
Results: Total subjects were 83 people, 28 had ISR and 55 did not have ISR. Chisquare analysis found p=0.727 and contingency coefficient found r = 0.0.99 and
p = 0.364. The correlation between variables is weak and is not statistically
significant.
Conclusion: There is no significant correlation between hypertension and in-stent
restenosis in coronary heart disease patients with coronary angiographic
evaluation in RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Keywords: In-stent restenosis, hypertension, PCI, CHD, coronary angiographic
evaluation


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Dev h 2021
20212938FK
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
829
Penerbit
Mataram : FK Universitas Mataram., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
825
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KTI PSPD
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?