Text
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPOALBUMINEMIA PADA PASIEN CEDERA OTAK TRAUMATIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
ABSTRAK
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPOALBUMINEMIA PADA PASIEN
CEDERA OTAK TRAUMATIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Diwasson Islammy, Rohadi, Bambang Priyanto
Latar Belakang: Cedera otak traumatik (COT) adalah kerusakan otak secara
struktural dan/atau secara fungsional yang diakibatkan oleh kekuatan mekanik
eksternal. Hipoalbuminemia sering terjadi pada pasien COT, hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai mekanisme seperti hipermetabolisme dan
hiperkatabolisme, kebocoran kapiler, disfungsi sawar darah otak, peningkatan
respon inflamasi, dan perdarahan yang terjadi pasca COT. Pasien COT dengan
hipoalbuminemia berhubungan dengan hasil yang buruk dan kematian.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang yang dilakukan di
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data sampel
penelitian adalah data rekam medis pasien COT periode tahun 2018-2019.
Pengambilan sampel penelitian menggunakan kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi.
Hasil: Besar sampel penelitian adalah 160 pasien dengan 93 pasien memiliki data
laboratorium serum albumin. Dari 93 pasien tersebut, sebanyak 49 pasien (52,7%)
mengalami hipoalbuminemia. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kelamin,
usia, derajat cedera, penyebab cedera, cedera penyerta, kejadian leukositosis, dan
lama perawatan tidak signifikan secara statistik (p= 0,927; p=0,711; p=0,119;
p=0,820; p=0,806; p=0,969; p=0,293), namun usia, jenis kelamin dan penyebab
cedera signifikan secara klinis karena presentase kejadian memiliki perbedaan
diatas 20%. Pada penelitian ini ditemukan bahwa jenis kelamin laki-laki, usia
pada rentang 51 hingga 65, pasien COR, KLL dan lama perawatan dapat menjadi
faktor risiko terjadinya hipoalbuminemia pada pasien COT (OR= 1,161; RR:
1,075 dan OR= 1,324; RR= 1,137 dan OR= 2,391; RR=1,445 dan OR= 1,333;
RR= 1,154 dan OR= 1,719; RR=1,303). Cedera penyerta dan leukositosis bukan
merupakan faktor risiko (OR= 0,759; RR= 0,872 dan OR=0,841; RR=0,924).
Kesimpulan: Hipoalbuminemia pada COT dapat terjadi dengan adanya faktor
risiko jenis kelamin, usia, derajat cedera, penyebab cedera dan lama perawatan.
Jenis kelamin laki-laki, usia 51 hingga 65 tahun, COR, KLL dan kategori lama
dalam hal perawatan utamanya dapat menjadi faktor risiko terjadinya
hipoalbuminemia pada COT.
Kata Kunci: Cedera otak traumatik, hipoalbuminemia, jenis kelamin, usia,
derajat cedera, penyebab cedera, cedera penyerta, leukositosis, lama perawatanix
ABSTRACT
RISK FACTORS OF HYPOALBUMINEMIA IN TRAUMATIC BRAIN
INJURY PATIENTS IN RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI NUSA
TENGGARA BARAT
Diwasson Islammy, Rohadi, Bambang Priyanto
Background: Traumatic brain injury (TBI) is a structural and/or functional brain
damage that is caused by external mechanical force. Hypoalbuminemia often
happens in TBI patients and this is caused by several causes such as
hypermetabolism and hypercatabolism, capillary leakage, blood-brain barrier
dysfunction, increased inflammatory response, and post-TBI bleeding. TBI
patients with hypoalbuminemia correlate with worse prognosis and death.
Methods: This is a cross-sectional design that was done in Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Samples are medical records of TBI
patients from 2018 to 2019. Samples were taken using inclusion and exclusion
criteria.
Results: There are 160 samples consisted of 93 patients who had serum albumin
data. From 93 patients, 49 (52,7%) had hypoalbuminemia. Research showed that
gender, age, degree of trauma, cause of trauma, accompanying trauma,
leukocytosis, and length of stay are not statistically significant (p= 0,927;
p=0,711; p=0,119; p=0,820; p=0,806; p=0,969; p=0,293). Age, gender, and cause
of trauma is clinically significant because the percentage of difference is above
20%. This research found that men, the age between 51 to 65, mild brain injury,
traffic accidents, and length of stay could be risk factors of hypoalbuminemia in
TBI patients (OR= 1,161; RR: 1,075 and OR= 1,324; RR= 1,137 dan OR= 2,391;
RR=1,445 dan OR= 1,333; RR= 1,154 dan OR= 1,719; RR=1,303).
Accompanying trauma and leukocytosis are not a risk factor (OR= 0,759; RR=
0,872 and OR=0,841; RR=0,924).
Conclusion: Hypoalbuminemia in TBI patients could happen with risk factors
such as gender, age, degree of trauma, cause of trauma, and length of stay. Men,
the age between 51 to 65, mild brain injury, traffic accidents, and length of stay
could be risk factors of hypoalbuminemia in TBI patients
Keywords: Traumatic brain injury, hypoalbuminemia, gender, age, degree of
trauma, cause of trauma, accompanying trauma, leukocytosis, length of stay
Tidak tersedia versi lain