HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK DENGAN LUAS AREA INFARK BERDASARKAN QRS SELVESTER SCORE PADA PASIEN INFARK MIOKARDIUM AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Image of HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK
DENGAN LUAS AREA INFARK BERDASARKAN QRS SELVESTER SCORE
PADA PASIEN INFARK MIOKARDIUM AKUT
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Text

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK DENGAN LUAS AREA INFARK BERDASARKAN QRS SELVESTER SCORE PADA PASIEN INFARK MIOKARDIUM AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Khusnul Khotimah - Nama Orang;

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK DENGAN LUAS
AREA INFARK BERDASARKAN QRS SELVESTER SCORE PADA PASIEN
INFARK MIOKARDIUMAKUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA MATARAM
Khusnul Khotimah, Romi Ermawan, Philip Habib.
Latar Belakang: Infark Miokardium Akut (IMA) adalah suatu kegawatdaruratan
kardiovaskular yang merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. IMA
ditandai dengan adanya nekrosis otot jantung akibat terhentinya suplai darah yang
berkepanjangan pada arteri koroner. IMA dapat dibagi menjadi dua, yakni ST
segment elevation myocardial infarction (STEMI) dan non ST segment elevation
myocardial infarction (NSTEMI). Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia
sekitar 2.650.340 orang dengan perkiraan 40% STEMI dari jumlah tersebut. Salah
satu faktor risiko yang dapat memicu terjadinya infark miokardium yaitu
peningkatan tekanan darah (sistolik maupun diastolik). Tekanan darah yang tinggi
dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya aterosklerosis koroner. Pengukuran
luas infark miokardium melalui EKG dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
skoring seperti QRS Selvester Score. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti korelasi
antara tekanan darah sistolik dengan luas area infark yang dinilai berdasarkan QRS
Selvester Score pada pasien yang terdiagnosis STEMI di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode
pendekatan potong lintang. Data diperoleh dari dokementasi rekam medis pasien
STEMI di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dalam rentang waktu
November 2019 hingga Agustus 2020. Subjek penelitian berjumlah 51 orang.
Analisis dilakukan dengan uji hipotesis korelatif spearman dengan bantuan SPSS 25.
Hasil: Jumlah total subjek penelitian adalah 51 orang, 42 orang berjenis kelamin
laki-laki dan 9 orang berjenis kelamin perempuan. Rata-rata usia sampel penelitian
ini adalah 57,82 tahun dengan usia terendah 34 tahun dan tertinggi 81 tahun.
Didapatkan rata-rata tekanan darah sitolik pada sampel adalah 132 mmHg dan ratarata luas infark miokardium yang dikuantifikasi dengan QRS Selvester Score sebesar
22,12%. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan P=0,403 dan r=0,120.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tekanan darah sistolik
dengan luas infark berdasarkan QRS Selvester score.
Kata Kunci: Infark miokardium akut, STEMI, luas infark, QRS Selvester
score,tekanan darah sistolik.viii
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN SYSTEMIC BLOOD PRESSURE AND
INFARCTED AREA BASED ON QRS SELVESTER SCORE IN ACUTE
MYOCARDIAL INFARCTION PATIENTS IN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KOTA MATARAM
Khusnul Khotimah, Romi Ermawan, Philip Habib.
Background: Acute Myocardial Infarction (AMI) is a cardiovascular emergency
which is one of the leading causes of death in the world. AMI is characterized by
heart muscle necrosis due to prolonged cessation of blood supply to the coronary
arteries. AMI can be divided into two, ST segment elevation myocardial infarction
(STEMI) and non ST segment elevation myocardial infarction (NSTEMI). The
coronary heart disease prevalence in Indonesia is around 2,650,340 people with an
estimated 40% of patients experiencing STEMI. One of the risk factors that can
trigger myocardial infarction is an increase in blood pressure (systolic or diastolic).
High blood pressure is associated with an increased risk of coronary atherosclerosis.
Measurement of the area of myocardial infarction via ECG can be done using a
scoring system such as the QRS Selvester Score. This study was conducted to
examine the correlation between systolic blood pressure and the area of the infarct as
assessed based on the QRS Selvester Score in patients diagnosed with STEMI at the
RSUD Kota Mataram.
Method: This study is an observational analytic study with a cross sectional
approach. The data were obtained from the STEMI patient’s medical recordsat the
RSUD Kota Mataram from November 2019 to August 2020. There were 51 patients
as research subject. The analysis was done by Spearman correlative hypothesis test
with SPSS 25.
Result: The total subjects are 51 people, 41 people were male and 9 were female.
The average sample age in this study was 57,82 years with the lowest age was 34
years and the highest was 81 years. It was found that the average systolic blood
pressure in the sample was 132 mmHg and the mean area of myocardial infarction
quantified by the QRS Selvester Score was 22,.12%. The results of the Spearman
correlation test showed P=0,403and r=0,120.
Conclusion: There is no significant relationship between systolic blood pressure and
infarcted area based on the QRS Selvester Score.
Keywords: Acute myocardial infarction, STEMI, infarcted area, QRS Selvester
score,systolic blood pressure.

Ketersediaan

Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Khu h 2021

20212950FK

Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri: -
No. Panggil: 840
Penerbit: Mataram : FK Universitas Mataram., 2021
Deskripsi Fisik: -
Bahasa
ISBN/ISSN: -
Klasifikasi: NONE
Tipe Isi: -
Tipe Media: -
Tipe Pembawa: -
Edisi: -
Subjek: KTI PSPD
Info Detail Spesifik: -
Pernyataan Tanggungjawab: -

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas

Tidak Ada Data

Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar