Text
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI KELAS V – VI SEKOLAH DASAR DI KOTA MATARAM
ABSTRAK
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN MENARCHE
DINI PADA SISWI KELAS V – VI SEKOLAH DASAR DI KOTA MATARAM
Rana Amalia Sulastri, Rifana Cholidah, Muhammad Rizkinov Jumsa
Latar belakang: Usia saat menarche cenderung menurun di banyak negara. Menarche dini,
yang didefinisikan sebagai terjadinya menarche sebelum usia 12 tahun merupakan determinan
penting dari luaran kesehatan reproduksi pada remaja putri. Penurunan usia menarche dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya status gizi dan gaya hidup sebagai faktor yang
dapat dikendalikan, yang apabila dikontrol dengan baik, dapat meningkatkan kualitas hidup
remaja pada masa dewasa.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross – sectional yang dilaksanakan di beberapa
sekolah dasar wilayah Kota Mataram, pada bulan September – Oktober 2020. Pengambilan
data dilakukan melalui pengukuran status gizi dengan indikator persen lemak tubuh
mengguanakan Biolectrical Impedance Analysis (BIA) dan wawancara terstruktur dengan
menggunakan kuesioner untuk menilai beberapa indikator gaya hidup.
Hasil: Sebanyak 74 siswi kelas V – VI SDN 2 Cakranegara dan SDN 9 Mataram yang
memenuhi kriteria inklusi berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebanyak 18 (24,3%) siswi
mengalami menarche dini, dengan kejadian paling banyak pada usia 11 tahun. Sebagian besar
siswi memiliki status gizi yang normal (58,1%), frekuensi konsumsi makanan siap saji modern
(48,6%) rendah dan tradisional (54,1%) tinggi, frekuensi konsumsi minuman berpemanis
tinggi (80,1%), durasi aktivitas sedentary tinggi (64,9%), dan tingkat paparan merokok pasif,
berdasarkan densitas, sebagian besar (60,8%) memiliki 1 orang perokok yang tinggal di rumah
yang sama, namun berdasarkan frekuensi, sebagian besar (93,3%) tidak pernah mendapatkan
paparan merokok pasif dari perokok yang tinggal di rumah yang sama tersebut. Status gizi (η
= 0,373), frekuensi konsumsi makanan siap saji modern (η = 0,320), dan durasi aktivitas
sedentary (η = 0,320) berhubungan dengan kejadian menarche dini dengan kekuatan korelasi
yang lemah. Sementara, frekuensi konsumsi makanan siap saji tradisional (η = 0,035),
konsumsi minuman berpemanis (η = 0,033), dan densitas (η = 0,068) serta frekuensi (η =
0,143) paparan merokok pasif menunjukkan hubungan yang tidak bermakna dengan kejadian
menarche dini.
Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara status gizi, frekuensi
konsumsi makanan siap saji modern, dan durasi aktivitas sedentary dengan kejadian menarche
dini, namun dengan kekuatan korelasi yang lemah.
Kata kunci: menarche dini, status gizi, persen lemak tubuh, gaya hidup, makanan siap saji,
minuman berpemanis, aktivitas sedentary, merokok pasif3
ABSTRACT
EARLY MENARCHE IN RELATION TO NUTRITIONAL STATUS AND
LIFESTYLE AMONG 5 – 6th GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN
MATARAM
Rana Amalia Sulastri, Rifana Cholidah, Muhammad Rizkinov Jumsa
Background: The age at menarche tends to decline in many countries. Early menarche,
defined as the occurrence of menarche before the age of 12 years, is an important determinant
of reproductive health outcomes in female adolescents. The decline in the age of menarche can
be influenced by various factors, including nutritional status and lifestyle as modifiable
factors, which if properly controlled, can improve the quality of life of female adolescents in
adulthood.
Methods: This study is a cross-sectional study conducted in several elementary schools in
Mataram, from September to October 2020. Data was collected by measuring nutritional status
with body fat percentage indicator using Biolectrical Impedance Analysis (BIA) and a
structured interviews using a questionnaire to assess several lifestyle indicators.
Results: A total of 74 students of grades 5 - 6 SDN 2 Cakranegara and SDN 9 Mataram who
met the inclusion criteria participated in this study. A total of 18 (24.3%) students experienced
early menarche, with most incidence at the age of 11 years. Most of the students had normal
nutritional status (58.1%), low frequency of modern (48.6%) and high frequency of traditional
(54.1%) fastfood consumption, high frequency of sugar-sweetened beverage consumption
(80.1%), high duration of sedentary activity (64.9%), and most students (60.8%) had 1 active
smoker living in the same house based on density of exposure to passive smoking, but most
students (93.3%) never get exposure to passive smoking from smokers living in the same
house based on frequency. Nutritional status (η = 0.373), frequency of modern fastfood
consumption (η = 0.320), and duration of sedentary activity (η = 0.320) were associated with
early menarche with weak correlation strength. Meanwhile, the frequency of traditional
fastfood consumption (η = 0.035) and sugar-sweetened beverage consumption (η = 0.033), the
density (η = 0.068) and the frequency (η = 0.143) of exposure to passive smoking showed an
insignificant association with early menarche.
Conclusion: This study found that there is a correlation between nutritional status, frequency
of modern fastfood consumption, and duration of sedentary activity with the incidence of early
menarche, but with a weak correlation strength.
Keywords: early menarche, nutritional status, body fat percentage, lifestyle, fast food, sugarsweetened beverage, sedentary activity, passive smoking
Tidak tersedia versi lain