Perpustakaan FKIK Unram

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of FAKTOR RISIKO DELIRIUM PADA TRAUMATIC BRAIN INJURY DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT
Penanda Bagikan

Text

FAKTOR RISIKO DELIRIUM PADA TRAUMATIC BRAIN INJURY DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Ricky Setiadi Yusuf - Nama Orang;

ABSTRAK
FAKTOR RISIKO DELIRIUM PADA TRAUMATIC BRAIN INJURY DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT
Ricky Setiadi Yusuf, Rohadi, Bambang Priyanto
Latar Belakang: Cedera otak/ traumatic brain injury (TBI), merupakan kejadian
trauma yang mengenai otak dan menyebabkan kerusakan baik secara struktur
maupun fungsi. TBI dapat menimbulkan sekuele psikiatrik, salah satunya delirium.
Prevalensi delirium di Indonesia beragam antara 14% hingga 56% dengan angka
mortalitas di rumah sakit sebanyak 25% hingga 30%. Di RSUDP NTB (Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat), sebanyak 96,7% pasien
dengan TBI menderita delirium.
Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan
pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di RSUDP NTB dengan
metode nonprobability sampling yaitu consecutive sampling. Cara pengambilan
data yaitu secara langsung pada 39 orang pasien cedera otak rawat inap di RSUDP
NTB. Peneliti melakukan observasi langsung kepada pasien dan mengkaji rekam
medis pasien.
Hasil: Dari 39 orang pasien cedera otak rawat inap di RSUDP NTB, 32 orang
(82,05%) diantaranya mengalami delirium. Hasil penelitian menunjukkan faktor
risiko terjadinya delirium pada pasien TBI antara lain jenis kelamin laki-laki (RR=
1,18; OR= 2,25), faktor usia antara 51 hingga 65 tahun (RR= 1,16; OR= 2,73), letak
lesi yang diffuse (RR= 1,14; OR= 1,92), serta peningkatan kadar leukosit dan kadar
glukosa (RR= 1,25; OR= 2,50; RR= 1,07; OR= 1,50).
Kesimpulan: Faktor risiko delirium pada cedera otak antara lain jenis kelamin, usia,
letak lesi, kadar leukosit, dan kadar glukosa. Jenis kelamin laki-laki, usia 51 hingga
65 tahun, letak lesi yang diffuse, kadar leukosit yang meningkat, dan kadar glukosa
yang meningkat utamanya dapat menjadi faktor risiko terjadinya delirium pada
cedera otak.
Kata Kunci: Cedera otak, delirium, jenis kelamin, usia, letak lesi, kadar leukosit,
kadar glukosaix
ABSTRACT
DELIRIUM RISK FACTOR IN TRAUMATIC BRAIN INJURY AT WEST
NUSA TENGGARA PROVINCIAL GENERAL HOSPITAL
Ricky Setiadi Yusuf, Rohadi, Bambang Priyanto
Background: Traumatic brain injury is a traumatic incident that occurs in brain
which can damage the structure and the function of the brain. Damage in brain, can
cause the psychiatric sequelae, one of them is delirium. Delirium has various
prevalence in Indonesia between 14% to 56% and the mortality rate was 25% to
30%. In RSUDP NTB (West Nusa Tenggara Provincial General Hospital), 96,7%
from TBI patient had a delirium.
Methods: This study used analytic observational with cross-sectional approach in
West Nusa Tenggara Provincial General Hospital. Data collection in RSUDP NTB
with non-probability sampling, consecutive sampling. Data collection’s method in
39 TBI patients. The researchers did direct observations to inpatients and assessed
the patients' medical record.
Results: Total subjects in this study were 39 patients, with 32 patients (82.05%)
among others developed delirium. Result of the study shows that the risk factors of
delirium in TBI patients were men (RR= 1.18; OR= 2.25), age within 51 until 65
years old (RR= 1.16; OR= 2.73), diffuse lesion (RR= 1.14; OR= 1.92), increased
level of leucocyte and glucose (RR= 1.25; OR= 2.50; RR= 1.07; OR= 1.50).
Conclusion: Delirium in traumatic brain injury can occur because of several risk
factors such as gender, age, lesion location, leucocyte level, and glucose level.
Specifically, men, age between 51 until 65 years old, diffuse lesion, increased
leucocyte and glucose level may contribute as the risk factors of delirium.
Keywords: Traumatic brain injury, delirium, gender, age, location lesion, leucocyte
level, glucose level


Ketersediaan
#
Perpustakaan FKIK Unram DTS 610 Ric f 2021
20212970FK
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
860
Penerbit
Mataram : FK Universitas Mataram., 2021
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KTI PSPD
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan FKIK Unram
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan FK Universitas Mataram menggunakan Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?